Kabupaten Deli Serdang | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Abjad Jawi | دلي سرداڠ |
• Surat Batak | ᯑᯩᯞᯪᯘᯒᯧ᯳ᯑᯰ |
![]() | |
Motto: | |
![]() Peta | |
Koordinat: 3°33′N 98°51′E / 3.55°N 98.85°E | |
Negara | ![]() |
Provinsi | Sumatera Utara |
Tanggal berdiri | 24 November 1956[2] |
Dasar hukum | UU No. 18 Tahun 2024[2] |
Hari jadi | 1 Juli 1946 |
Ibu kota | Lubuk Pakam |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Wiriya Alrahman (Pj.) |
• Wakil Bupati | lowong |
• Sekretaris Daerah | H. Timur Tumanggor |
• Ketua DPRD | Zakky Shahri |
Luas | |
• Total | 2.241,68 km2 (865,52 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 2.046.862 |
• Kepadatan | 910/km2 (2,400/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia, Melayu, Batak, Jawa |
• IPM | ![]() tinggi [6] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | 20351-20585 |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 061, 0628 (Sibolangit) |
Pelat kendaraan | BK |
Kode Kemendagri | 12.07 ![]() |
APBD | Rp 4.803.960.000.000,- (2024)[7] |
PAD | Rp 1.673.560.000.000,- (2024)[7] |
DAU | Rp 1.707.252.975.000,- (2024)[8] |
DAK | Rp 709.803.256.000,- (2024)[9] |
Flora resmi | Pisang Barangan |
Fauna resmi | Walet sarang-hitam |
Situs web | deliserdangkab |
Kabupaten Deli Serdang (abjad Jawi: دلي سرداڠ; Surat Batak: ᯑᯩᯞᯪᯘᯒᯧ᯳ᯑᯰ ) adalah kabupaten di provinsi Sumatera Utara, Indonesia.[3][10] Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Lubuk Pakam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Deli Serdang 2023, penduduk kabupaten ini berjumlah 1.953.986 jiwa (2022), dan pada pertengahan 2024 sebanyak 2.046.862 jiwa.[4][11]
Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 33 kabupaten atau kota di provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup baik. Selain memiliki sumber daya alam yang besar, Deli Serdang juga memiliki keanekaragaman budaya, yang disemarakan oleh hampir semua suku-suku yang ada di Nusantara.
Adapun etnis asli penghuni Deli Serdang adalah etnis Melayu Deli dan sebagian dari etnis Melayu Serdang yang penamaan kabupaten ini juga di ambil dari dua kesultanan, yakni Kesultanan Deli dan Kesultanan Serdang. Etnis Batak Karo juga menjadi penghuni asli di beberapa kecamatan di kabupaten ini, yang rata-rata mendiami wilayah hulu/wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Karo. Kemudian Batak Toba, Batak Simalungun dan etnis Batak lainnya ditambah beberapa suku pendatang yang dominan seperti dari Jawa, Minangkabau, Nias, Tionghoa, India, dan lain-lain juga menempati kabupaten ini.
Dahulu, wilayah ini disebut Kabupaten Deli dan Serdang, dan pemerintahannya berpusat di Kota Medan. Memang dalam sejarahnya, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah ini terdiri dari dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (kesultanan) yaitu Kesultanan Deli berpusat di Kota Medan dan Kesultanan Serdang yang berpusat di Perbaungan.
Bandar udara baru untuk Kota Medan yang menggantikan Bandar Udara Polonia, yakni Bandar Udara Kualanamu, terletak di kabupaten ini, tepatnya berada di Kecamatan Beringin. Pada akhir tahun 2015, sistem Bus Rapid Transit Trans Mebidang telah beroperasi di Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Deli Serdang.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama sejarah