Kabupaten Gunungkidul
Gunung Kidul | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Hanacaraka | ꦒꦸꦤꦸꦁꦏꦶꦢꦸꦭ꧀ |
Julukan:
| |
Motto: Dhaksinarga Bhumikarta (Jawa Kuno) Pegunungan Selatan (Gunungkidul) yang subur makmur negerinya | |
Koordinat: 7°58′00″S 110°36′09″E / 7.96668°S 110.602561°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta |
Dasar hukum | UU 15 Tahun 1950, PP No 32 tahun 1950 |
Hari jadi | 27 Mei 1831 |
Ibu kota | Wonosari |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | H. Sunaryanta |
• Wakil Bupati | Heri Susanto |
• Sekretaris Daerah | Drajad Nuswatoro |
• Ketua DPRD | Endah Subekti Kuntariningsih |
Luas | |
• Total | 1.485,36 km2 (573,50 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 776.584 |
• Kepadatan | 520/km2 (1,400/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia, Jawa. |
• IPM | 70,16 (2021) tinggi[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 274 |
Pelat kendaraan | AB |
Kode Kemendagri | 34.03 |
DAU | Rp 965.080.463.000,00- (2019) [4] |
Semboyan daerah | Gunungkidul HANDAYANI (Hijau, Aman, Normatif, Dinamis, Amal, Yakin, Asah Asih Asuh, Nilai Tambah, Indah) |
Flora resmi | Nangka[5] |
Fauna resmi | Lebah madu[5] |
Situs web | www |
Kabupaten Gunungkidul (bahasa Jawa: ꧋ ꦒꦸꦤꦸꦁꦏꦶꦢꦸꦭ꧀ ꧉) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kapanewon Wonosari. Nama kabupaten ini berasal dari Bahasa Jawa, yaitu "Gunungkidul" (bahasa Indonesia: gunung di selatan), yang wilayahnya terletak di jajaran Pegunungan Sewu, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan luas sekitar sepertiga dari luas daerah induknya, kepadatan penduduk di kabupaten ini relatif rendah daripada kabupaten-kabupaten yang lainnya. Populasi Gunungkidul pada tahun 2021 berjumlah 758.168 jiwa, laki-laki 374.558 jiwa dan perempuan 383.610 jiwa. Dan pada pertengahan 2024, jumlah penduduk Gunungkidul sebanyak 776.584 jiwa.[1]
Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di sebelah utara dan sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, serta Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman di sebelah barat. Kabupaten Gunungkidul memiliki 18 kapanewon.[1] Sebagian besar wilayah kabupaten ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur, yakni bagian dari Pegunungan Sewu. Gunungkidul dikenal sebagai daerah tandus dan sering mengalami kekeringan di musim kemarau, akan tetapi menyimpan kekhasan sejarah yang unik, selain potensi pariwisata, budaya, maupun kulinernya.
Makanan ringan dan makanan tradisional dari Gunungkidul termasuk "Gathot" dan "Thiwul". Mereka terbuat dari Singkong Fermentasi dan Singkong Kering.
Pesisir selatan Gunungkidul memiliki beberapa pantai yaitu Baron, Kukup, Krakal, Drini, Sepanjang, Sundak, Siung, Wediombo, Jungwok, Greweng, Sedahan dan Sadeng. Beberapa pantai ini menyediakan ikan segar dan hasil laut lainnya yang dipasok oleh nelayan setempat. Yang paling terkenal adalah Pantai Baron. Ada sebuah taman di sebelah pantai yang dikelilingi oleh restoran seafood dan hostel. Ada pasar ikan segar di sisi timur pantai. Di sisi barat, sungai mengalir keluar dari gua yang hampir setinggi laut di sisi punggungan barat. Pantainya sendiri berwarna khaki dan terbentang dengan perahu nelayan tradisional. Di samping pantai utama, terdapat satu kilometer pantai pasir putih yang terletak di balik punggungan timurnya. Itu bisa dicapai dengan sedikit pendakian.