Kabupaten Halmahera Timur | |
---|---|
Motto: Limabot Fayfiye | |
![]() Peta | |
Koordinat: 1°20′07″N 128°29′11″E / 1.33517°N 128.48627°E | |
Negara | ![]() |
Provinsi | Maluku Utara |
Tanggal berdiri | 25 Februari 2003 |
Dasar hukum | Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2003 |
Ibu kota | Kota Maba |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Ubaid Yakub |
• Wakil Bupati | Anjas Taher |
• Sekretaris Daerah | Ricky Chaerul Richfat |
• Ketua DPRD | Djon Ngaraitji |
Luas | |
• Total | 6.538,10 km2 (2,524,37 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 99.224 |
• Kepadatan | 15/km2 (39/sq mi) |
Demografi | |
• Agama |
|
• IPM | ![]() sedang [3] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0922 |
Pelat kendaraan | DG xxxx D* |
Kode Kemendagri | 82.06 ![]() |
DAU | Rp 500.550.943.000,- (2020) |
Situs web | www |
Kabupaten Halmahera Timur adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Maluku Utara, Indonesia. Pusat pemerintahan atau ibukota kabupaten ini berada di kecamatan Kota Maba. Penduduk kabupaten Halmahera Timur pada pertengahan tahun 2024 berjumlah 99.224 jiwa, dengan kepadatan 14 jiwa/km2.[1][4]
Kabupaten ini memiliki potensi nikel yang besar terutama di Kecamatan Maba yang terdiri dari kawasan pesisir Tanjung Buli dan pulau-pulau kecil disekitarnya seperti Pulau Pakal, Gei, dan Mabuli. Salah satu perusahaan yang beroperasi adalah PT Aneka Tambang (Antam) yang sedang membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter ferronikel disana.[5][6]
Halmahera Timur juga terdapat Taman Nasional Aketajawe-Lolobata yang terletak di Kecamatan Wasile Selatan dan memiliki berbagai fauna endemik seperti bidadari halmahera. Hutan di Halmahera Timur juga masih ditemui suku terasing yaitu Suku Togutil.[7]