Kabupaten Lampung Tengah | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Lampung | ![]() |
![]() | |
Motto: Jurai Siwo (Lampung) Sembilan marga penduduk asli Lampung Tengah | |
![]() Peta | |
Koordinat: 4°52′00″S 105°16′00″E / 4.86667°S 105.26667°E | |
Negara | ![]() |
Provinsi | Lampung |
Tanggal berdiri | 4 Juli 1959[1] |
Dasar hukum | UU No. 35 Tahun 2024[1] |
Ibu kota | Gunung Sugih[1] |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Ardito Wijaya |
• Wakil Bupati | I Komang Koheri |
• Sekretaris Daerah | Nirlan |
• Ketua DPRD | Sumarsono |
Luas | |
• Total | 4.559,57 km2 (1,760,46 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.373.773 |
• Kepadatan | 300/km2 (780/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 94,23% Hindu 3,34% Kristen 2,29% — Katolik 1,15% — Protestan 1,14% Buddha 0,13% Kepercayaan 0,01%[3] |
• Bahasa | Indonesia, Lampung, Jawa, Bali |
• IPM | ![]() tinggi[4] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0725 |
Pelat kendaraan | BE xxxx |
Kode Kemendagri | 18.02 ![]() |
DAU | Rp 1.394.517.870.000,- (2020) |
Situs web | web |
Lampung Tengah adalah kabupaten di provinsi Lampung, Indonesia. Kabupaten ini beribu kota di kecamatan Gunung Sugih. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.559,57 km² dan jumlah penduduk sebanyak 1.373.773 jiwa (30 Juni 2023).[3] Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terkurung daratan (landlocked) di provinsi Lampung, dan kabupaten ini terletak sekitar 57,85 kilometer dari Kota Bandar Lampung.
Kabupaten ini dulunya merupakan kabupaten terluas kedua di Lampung hingga diterbitkan UU Nomor 12 tahun 1999 yang memecah kabupaten ini menjadi beberapa daerah lain sehingga luasnya menjadi lebih kecil. Kabupaten ini dulunya meliputi Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Timur, dan Kota Metro. Kota Metro sendiri adalah ibukota Lampung Tengah sebelum pemekaran.[5]
Salah satu komoditas Lampung Tengah adalah gula karena di wilayah ini beroperasi beberapa perusahaan besar seperti PT. Gunung Madu Plantation (GMP) dan PT. Gula Putih Mataram yang mengelola ribuan hektar kebun tebu di Lampung Tengah. PT. GMP adalah pelopor produksi gula di luar Pulau Jawa pada tahun 1979 untuk memenuhi kebutuhan gula yang semakin meningkat.[6]