Kabupaten Maybrat | |
---|---|
Koordinat: 1°12′56″S 132°21′03″E / 1.2155°S 132.35092°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Papua Barat Daya |
Tanggal berdiri | 16 Januari 2009 |
Dasar hukum | UU RI Nomor 13 Tahun 2009[1] |
Ibu kota | Kumurkek |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Benhard Rondonuwu (Pj.) |
• Wakil Bupati | lowong |
• Sekretaris Daerah | Ferdinandus Taa (Pj.) |
Luas | |
• Total | 5.461,69 km2 (2,108,77 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 46.093 |
• Kepadatan | 8,4/km2 (22/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia, Maybrat |
• IPM | 61,29 (2023) sedang[4] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode BPS | |
Pelat kendaraan | PB xxxx V* |
Kode Kemendagri | 92.10 |
APBD | Rp 869.903.867.546,- |
DAU | Rp 462.526.033.000,- (2020) |
Semboyan daerah | Anu Beta Tubat |
Situs web | maybratkab |
Kabupaten Maybrat adalah sebuah kabupaten di Provinsi Papua Barat Daya, Indonesia. Kabupaten ini dibentuk pada tahun 2009 sebagai pemekaran dari Kabupaten Sorong, yang memiliki luas wilayah 5.461,69 km².[5] Kabupaten Maybrat terletak dibagian barat Pulau Papua. Hasil data pada Sensus Penduduk 2020, Maybrat memiliki penduduk sebanyak 42.991 jiwa (2020).[5] Pusat pemerintahannya berada di Kumurkek, salah satu kampung di distrik Aifat.
Penduduk asli Kabupaten Maybrat adalah Suku Maybrat yang dibagi menjadi beberapa sub suku yaitu Ayamaru, Aitinyo, dan Aifat. Namun ada juga yang menambahkan sub suku Yumases (mencakup Distrik Ayamaru Utara dan Mare). Perpecahan masyarakat terjadi sejak dimekarkan dari Sorong, antara lain masalah perebutan ibukota. Masyarakat Ayamaru dan Aitinyo menyatakan ibukota di Ayamaru sedangkan Orang Aifat mendukung ibukota di Kumurkek. Permasalahan tersebut baru terselesaikan di tahun 2019 dengan ditetapkannya Kumurkek sebagai ibukota resmi. Masyarakat Ayamaru dan Aitinyo kemudian berencana untuk berpisah dari Maybrat membentuk Kabupaten Maybrat Sau.[6][7]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama DUKCAPIL