Kabupaten Mimika | |
---|---|
Julukan: Daerah Emas, Bisnis dan Tembaga | |
Motto: Bersatu, Bersaudara Kita Membangun | |
Koordinat: 4°32′37″S 136°33′56″E / 4.54357°S 136.56555°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Papua Tengah |
Tanggal berdiri | 4 Oktober 1999 |
Dasar hukum | UU Nomor 45 Tahun 1999[1] |
Ibu kota | Kota Timika |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Valentinus Sudarjanto Sumito (Pj.) |
• Wakil Bupati | lowong |
• Sekretaris Daerah | Ida Wahyuni (Pj.) |
Luas | |
• Total | 21.693,51 km2 (8,375,91 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 314.658 |
• Kepadatan | 15/km2 (38/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• IPM | 74,48 (2021) ( tinggi )[4] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode pos | 99910 |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0901 |
Pelat kendaraan | PA xxxx D* |
Kode Kemendagri | 94.04 |
DAU | Rp 637.289.579.000,00- (2020) |
Situs web | www |
Kabupaten Mimika adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Timika. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2023, jumlah penduduk kabupaten Mimika sebanyak 314.658 jiwa dengan kepadatan penduduk 14 jiwa/km².[2]
Di kabupaten ini, terdapat tambang emas dan salah satu tambang emas terbesar di dunia milik PT Freeport Indonesia yang letaknya di wilayah Distrik Tembagapura. Terdapat sebuah bandar udara nasional di kabupaten ini, yaitu Bandara Moses Kilangin yang terletak di Distrik Mimika baru. Serta pelabuhan Nasional di kabupaten ini, yaitu Pelabuhan Poumako yang terletak di Distrik Mimika Timur.
Mimika memiliki topografi yang beragam. Terdapat dataran rendah dengan geografi rawa-rawa dan sungai dengan suku aslinya adalah suku Kamoro dan suku Sempan yang terkenal dengan ukirannya, serta wilayah dataran tinggi dengan suku aslinya adalah suku Amungme dan suku Damal.