Kabupaten Seluma | |
---|---|
Motto: Serawai serasan seijoan (Serawai) Satu rumpun, satu mufakat, dan satu musyawarah | |
Koordinat: 3°57′59″S 102°28′27″E / 3.96644°S 102.47429°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Bengkulu |
Tanggal berdiri | 25 Februari 2003[1] |
Dasar hukum | UU Nomor 3 Tahun 2003[1] |
Ibu kota | Pasar Tais |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Erwin Octavian[2] |
• Wakil Bupati | Gustianto[2] |
• Sekretaris Daerah | Hadianto |
Luas | |
• Total | 2.479,36 km2 (957,29 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 215.354 |
• Kepadatan | 87/km2 (220/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• IPM | 70,98 (2024) tinggi [5] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Pelat kendaraan | BD xxxx P*/R* |
Kode Kemendagri | 17.05 |
DAU | Rp 526.715.992.000,- (2020)[6] |
Situs web | www |
Kabupaten Seluma adalah sebuah wilayah kabupaten di Provinsi Bengkulu, Indonesia. Ibu kotanya adalah Pasar Tais. Kabupaten Seluma terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003.[1] Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan. Bahasa yang banyak digunakan selain bahasa Indonesia adalah bahasa Serawai, bahasa suku Serawai yang mendiami kabupaten ini. Tahun 2021, jumlah penduduk Kabupaten Seluma berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2021 sebanyak 207.877 jiwa, dengan kepadatan 84 jiwa/km², dan pada pertengahan 2024 sebanyak 215.354 jiwa.[4][3]
Selain padi, potensi pada sektor perikanan menjadi penghasilan utama masyarakat yang berada di pinggir pantai seperti kecamatan Pinoraya, Pantai Seluma dan lain-lain. Adapun makanan khas kabupaten ini adalah Gulai Remis, dan Rebung Asam Umbut Lipai.[7] Tari adatnya adalah Tari Andun"[8] Kabupaten ini memiliki tradisi Bimbang Bebalai, yakni suatu upacara terkait dengan perkawinan.