Kampanye Guadalcanal | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Kampanye Kepulauan Solomon di Teater Pasifik Perang Dunia II | |||||||
![]() Marinir Amerika Serikat beristirahat di lapangan selama kampanye Guadalcanal. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
![]() ![]() ![]() • ![]() • ![]() • ![]() ![]() |
![]() | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Angkatan Laut AS: Robert L. Ghormley William F. Halsey Jr. Richmond K. Turner Frank J. Fletcher Korps Marinir AS: Alexander A. Vandegrift William H. Rupertus Merritt A. Edson Angkatan Darat AS: Alexander M. Patch Penjaga Pantai AS: Russell R. Waesche |
Angkatan Laut: Isoroku Yamamoto Hiroaki Abe Nobutake Kondō Nishizo Tsukahara Takeo Kurita Jinichi Kusaka Shōji Nishimura Gunichi Mikawa Raizō Tanaka Angkatan Darat: Hitoshi Imamura Harukichi Hyakutake | ||||||
Kekuatan | |||||||
60.000+ orang (pasukan darat)[4] | 36.200 orang (pasukan darat)[5] | ||||||
Korban | |||||||
7.100 tewas[6] 7.789+ terluka[7] 4 ditangkap 29 kapal hilang termasuk 2 kapal induk, 6 kapal penjelajah berat, 2 kapal penjelajah ringan dan 17 kapal perusak. 615 pesawat hilang[8] |
Angkatan Darat: 19.200 orang tewas, 8.500 di antaranya tewas dalam pertempuran[9] 1.000 ditangkap38 kapal hilang termasuk 1 kapal induk ringan, 2 kapal perang, 3 kapal penjelajah berat, 1 kapal penjelajah ringan dan 11 kapal perusak. 683 pesawat hilang[10][11] 10.652 dievakuasi |
Kampanye Guadalkanal atau dikenal sebagai Pertempuran Guadalkanal (sandi Sekutu: Operasi Watchtower) adalah kampanye militer yang berlangsung dari 7 Agustus 1942 hingga 9 Februari 1943 di Pulau Guadalkanal dan sekitarnya, dan merupakan bagian dari medan Perang Pasifik Perang Dunia II. Pertempuran berlangsung sengit di darat, laut, dan udara, serta merupakan ofensif besar pertama yang dilancarkan Sekutu terhadap Kekaisaran Jepang.[12]
Pada tanggal 7 Agustus 1942, pasukan Sekutu yang didominasi oleh Amerika Serikat mendarat di Pulau Guadalkanal, Pulau Tulagi, dan Pulau Florida yang berada di selatan Kepulauan Solomon. Pendaratan ini bertujuan merebut pulau-pulau tersebut yang akan digunakan Jepang sebagai pangkalan untuk mengancam rute logistik antara Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. Sekutu juga bermaksud menggunakan Guadalkanal dan Tulagi sebagai pangkalan Sekutu untuk mendukung kampanye militer yang bertujuan akhir merebut atau menetralisir pangkalan militer utama Jepang di Rabaul, Britania Baru. Kekuatan tentara Sekutu berada jauh di atas kekuatan Jepang yang menduduki Guadalkanal, Tulagi, dan Florida sejak Mei 1942. Sekutu berhasil merebut Tulagi dan Florida, serta sebuah lapangan terbang yang sedang dibangun Jepang di Guadalkanal (kemudian diberi nama Lapangan Udara Henderson).
Jepang yang terkejut oleh serangan Sekutu, berulang kali berusaha merebut kembali Lapangan Udara Henderson dari tangan Marinir Amerika Serikat antara bulan Agustus dan November 1942. Pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat dikerahkan untuk ikut mempertahankan Lapangan Udara Henderson pada bulan Oktober. Tiga pertempuran darat, lima pertempuran laut, semuanya dalam skala besar, dan pertempuran udara yang berlangsung terus menerus dan terjadi hampir setiap hari, akhirnya berpuncak pada Pertempuran Laut Guadalkanal yang menentukan pada awal November 1942. Jepang berhasil dikalahkan dalam usaha terakhirnya mendaratkan cukup tentara untuk merebut kembali Lapangan Udara Henderson. Pada Desember 1942, Jepang membatalkan semua usahanya untuk mengambil alih Guadalkanal. Pulau Guadalkanal akhirnya diserahkan kepada Sekutu. Pasukan Jepang yang tersisa selesai dievakuasi pada 7 Februari 1943 di tengah serangan Korps XIV Angkatan Darat Amerika Serikat.
Kampanye Guadalkanal merupakan kemenangan persenjataan gabungan atas Jepang yang penting secara strategis di mandala Perang Pasifik. Jepang telah mencapai titik balik dalam ekspansi wilayah di Pasifik, dan Guadalkanal menandai transisi strategi Sekutu dalam Perang Pasifik, dari operasi-operasi defensif menjadi ofensif strategis, serta dimulainya operasi-operasi ofensif terhadap Jepang yang berakhir dengan kapitulasi Jepang dan berakhirnya Perang Dunia II.