Tanggal | 16 Februari 2024 |
---|---|
Waktu | ca 14:17 (YEKT) |
Lokasi | FKU IK-3, Kharp, Yamalo-Nenets Autonomous Okrug, Rusia |
Koordinat | 66°49′11″N 65°47′38″E / 66.8196°N 65.7938°E |
Tanggal | 1 Maret 2024 |
---|---|
Waktu | Sekitar 16:45 (MSK) |
Lokasi | Gereja Bunda Allah yang Menenangkan Kesedihanku, Distrik Maryino, Moskwa Pemakaman Borisovskoye, Distrik Brateyevo, Moskwa |
Koordinat | 55°39′30.03″N 37°43′22.21″E / 55.6583417°N 37.7228361°E |
Pada 16 Februari 2024, pukul 14:19 waktu Moskwa (11:19 GMT), Dinas Pemasyarakatan Federal Rusia (FSIN) di Okrug Otonom Yamalo–Nenets mengumumkan bahwa aktivis oposisi Rusia dan narapidana politik Alexei Navalny meninggal dunia ketika sedang menjalani hukuman penjara selama 19 tahun di penjara korektif FKU IK-3, di desa Kharp, Kutub Utara, Rusia.[1][2][3] Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, mengonfirmasi kematiannya keesokan harinya dan menuntut agar jasadnya dikembalikan kepada keluarganya sesegera mungkin.[4] Salah satu laporan dari Russia Today menyatakan bahwa penyebab kematiannya adalah pembekuan darah, namun diagnosis ini dibantah oleh Aleksandr Polupan, yang pernah menangani Navalny. Navalny berusia 47 tahun saat meninggal.[2][5]
Kematian Navalny memicu berbagai unjuk rasa dan demonstrasi di berbagai negara, termasuk Rusia, di mana ratusan pelayat ditahan.[6][7] Para pejabat Barat dan aktivis oposisi Rusia meminta pemerintah Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump, untuk bertanggung jawab atas kematiannya.[8][9] Pihak berwenang Rusia membantah bertanggung jawab atas kematian Navalny.
Upacara perpisahan Navalny diadakan di Moskow pada 1 Maret 2024, di gereja Bunda Maria yang Menenangkan Dukacita di Distrik Maryino. Ia dimakamkan di pemakaman Borisovskoye di Distrik Brateyevo.[10][11]