Kendaraan bahan bakar fleksibel atau kendaraan bahan bakar ganda adalah kendaraan bahan bakar alternatif dengan mesin pembakaran dalamnya yang didesain bisa menggunakan lebih dari 1 jenis bahan bakar, biasanya adalah bensin yang dicampur dengan etanol ataupun metanol. Mesin-mesin berbahan bakar fleksibel modern dapat menggunakan bahan bakar dengan campuran berapa saja di dalam ruang bakarnya karena injeksi dan waktu percikannya sudah diatur otomatis oleh sensor elektronik. Kendaraan bahan bakar fleksibel berbeda dengan kendaraan bi-bahan bakar, dimana kedua bensin disimpan di kedua tangki yang berbeda dan mesinnya hanya membakar satu tipe bahan bakar saja pada saat bekerja, misalnya CNG, Elpiji, atau hidrogen.
Model dari kendaraan bahan bakar fleksibel yang paling banyak di dunia adalah kendaraan bahan bakar etanol, dengan 25,1 juta mobil, motor, dan truk ringan yang terjual di seluruh dunia sampai Juni 2011, dan terkonsentrasi di 4 negara,[1] Brasil (14,3 juta),[2][3][4] Amerika Serikat (10 juta),[5] Kanada (lebih dari 600.000),[6] dan Eropa, yang dipimpin oleh Swedia (226,089).[7] Kendaraan bahan bakar fleksibel di Brasil termasuk dengan 1 juta unit motor yang diproduksi di negara itu sejak tahun 2009.[8][9][10] Sebagai tambahan terhadap kendaraan yang berbahan bakar etanol, di Eropa dan Amerika Serikat telah mengadakan program tes terhadap kendaraan berbahan bakar metanol, disebut sebagai kendaraan bahan bakar M85.[1][11] Sudah ada juga tes yang berhasil menggunakan bahan bakar seri P dengan kendaraan bahan bakar E85, tetapi sampai Juni 2008 bahan bakar ini belum tersedia ke publik.[12][13] Tes bahan bakar seri P yang sukses ini dilakukan pada mobil bahan bakar fleksibel Ford Taurus dan Dodge Caravan.[14]
Meskipun teknologi bisa membuat kendaraan bahan bakar fleksibel menggunakan bahan bakar dengan campuran berapa pun, dari bensin murni sampai etanol murni (E100),[15][16] tetapi kendaraan bahan bakar fleksibel di Amerika Serikat dan Eropa lebih optimal menggunakan campuran 15% bensin dengan 85% etanol anhidrat (disebut bahan bakar E85). Batas kandungan etanol ini dipasang untuk mengurangi emisi etanol pada suhu rendah dan untuk mengatasi masalah pengontakan mesin di musim dingin, ketika suhu udara kurang dari 11 °C (52 °F).[17] Kandungan alkohol dikurangi selama musim dingin ketika suhu udara turun dibawah 0 °C (32 °F)[18] sehingga untuk pasar Amerika Serikat campuran ini berubah menjadi E70[19][20] dan di Swedia berubah menjadi E75[21] dari bulan November sampai Maret.[22] Kendaraan bahan bakar fleksibel di Brasil optimum memakai bahan bakar campuran antara E20-E25 sampai etanol hidrat murni (E100). Mobil bahan bakar fleksibel di Brasil juga dibangun dengan tangki cadangan kecil untuk mengatasi masalah pengontakan di musim dingin ketika suhu turun dibawah 15 °C (59 °F).[23] Generasi terbaru dari mesin fleksibel di Brasil diluncurkan pada tahun 2009 sehingga tidak memerlukan tangki tambahan lagi.[24][25][26][27]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama ANFAVEA4
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama ANFAVEA2
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama CAN_E85
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama BAFF
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama MotoFlex09
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama MotoFlex10
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Methanolstory
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama SusEthanol
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama E70green
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama BioEnergia
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Gazeta
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama FlexStart1
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama FlexStart2