![]() Citra satelit Kepulauan Britania oleh NASA, 2012, Shetland dan Kepulauan Channel tidak ada dalam gambar | |
![]() | |
Geografi | |
Lokasi | Eropa Barat Laut |
Koordinat | 54°N 4°W / 54°N 4°W |
Dibatasi oleh | Samudra Atlantik |
Jumlah pulau | 6.000+ |
Luas | 315.159 km2[5] |
Titik tertinggi | Ben Nevis[6] (1.345 m) |
Kependudukan | |
Penduduk | 71.891.524 jiwa (2019)[7] |
Kepadatan | 216 jiwa/km2 |
Bahasa | Inggris, Wales, Kernowek, Irlandia, Manx, Skots, Gaelik Skotlandka, Prancis, Guernésiais, Jèrriais, Sercquiais, Shelta, Skots-Ulster, Angloromani, Bahasa Isyarat Britania Raya |
Info lainnya | |
Zona waktu | |
• (DST) | |
![]() | |
Sisi mengemudi | kiri |
|
Kepulauan Britania adalah sekelompok pulau-pulau yang terletak di Samudra Atlantik Utara di lepas pantai sebelah barat laut dari Eropa daratan, kepulauan ini terdiri dari Pulau Britania Raya, Pulau Irlandia, Pulau Man, Hebrides Dalam dan Luar, Kepulauan Utara (Orkney dan Shetland), dan lebih dari enam ribu pulau-pulau berukuran lebih kecil.[8] Kepulauan ini memiliki luas wilayah 315.159 km2 (121.684 sq mi)[5] dan populasi gabungan hampir 72 juta jiwa, dan terdapat dua negara berdaulat di dalamnya, yaitu Republik Irlandia (yang menduduki kira-kira lima per enam Pulau Irlandia),[9] dan Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara. Kepulauan Channel, yang berada di lepas pantai utara dari Prancis, pada umumnya dianggap bagian dari Kepulauan Britania,[10] meskipun secara geografis kepulauan ini bukan merupakan bagian Kepulauan Britania.[11] Dengan Undang-Undang Interpretasi Britania Raya 1978, Kepulauan Channel dikategorikan menjadi bagian Pulau-Pulau Britania Raya,[12] berbeda dengan Kepulauan Britania.
Batu tertua di Kepulauan Britania berusia 2,7 miliar tahun dan dapat ditemukan di Pulau Irlandia, Wales dan Skotlandia bagian barat laut.[13] Pada periode Silurian, bagian barat laut berbenturan dengan bagian tenggara, yang awalnya merupakan bagian massa daratan kontinental berbeda. Topografi kepulauan ini termasuk sederhana dibandingkan dengan standar global. Ben Nevis, gunung tertinggi di kepulauan, hanya memiliki ketinggian 1.345 meter (4.413 ft),[6] dan Lough Neagh, danau terbesar dibandingkan danau-danau lain di kepulauan, memiliki luas 390 kilometer persegi (151 sq mi). Kepulauan ini memiliki iklim laut sedang, dengan musim dingin sejuk dan musim panas hangat. Arus Atlantik Utara membawa kelembapan yang signifikan dan meningkatkan temperatur sebesar 11 °C (20 °F) di atas rata-rata global di garis lintang serupa. Ini mengakibatkan lanskap yang telah lama didominasi oleh hutan hujan sedang, meskipun aktivitas manusia telah menghilangkan sebagian besar tutupan hutan. Daerah ini dihuni kembali setelah periode glasial terakhir glasiasi Kuarter, pada tahun 12.000 SM, ketika Britania Raya masih menjadi semenanjung bagian benua Eropa. Irlandia kemungkinan terhubung dengan Britania Raya melalui jembatan es sebelum tahun 14.000 SM, dan belum dihuni hingga setelah tahun 8000 SM.[14] Britania Raya menjadi pulau pada tahun 7000 SM dengan tenggelamnya Doggerland.[15]
Suku Gael (Irlandia), Pikt (Britania Raya utara) dan Briton (Britania Raya selatan), semuanya menuturkan bahasa-bahasa Keltik Kepulauan,[16] suku-suku ini menghuni kepulauan pada permulaan milenium ke-1 SM. Sebagian besar Britania Raya yang dihuni Britonik pernah ditaklukkan oleh Kekaisaran Romawi dimulai dari tahun 43 Masehi. Populasi Anglo-Saxon pertama datang seiring melemahnya Romawi pada abad ke-5, dan pada akhirnya populasi ini mendominasi wilayah yang kini bernama Inggris.[17] Invasi-invasi oleh Viking dimulai pada abad ke-9, disusul oleh permukiman-permukiman permanen lebih banyak dan perubahan politik, khususnya di Inggris. Penaklukan Inggris oleh Norman pada tahun 1066 dan kemudian penaklukan sebagian Irlandia oleh Angevin dimulai tahun 1169 menyebabkan kelas penguasa Norman yang baru menguasai sebagian besar Britania Raya dan beberapa bagian Irlandia. Pada Abad Pertengahan Akhir, Pulau Britania Raya terpisah menjadi negara Kerajaan Inggris dan Kerajaan Skotlandia, sementara kekuasaan di Irlandia berubah-ubah antara kerajaan-kerajaan Gaelik, penguasa-penguasa Hiberno-Norman dan Kekuasaan Irlandia yang didominasi orang Inggris, kemudian terbatas hanya The Pale. Persatuan Mahkota tahun 1603, Undang-Undang Persatuan 1707 dan Undang-Undang Persatuan 1800 bertujuan mengkonsolidasikan Britania Raya dan Irlandia ke dalam satu unit politik bernama Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia, sementara Pulau Man dan Kepulauan Channel masih menjadi Dependensi Mahkota. Perluasan Imperium Britania Raya dan migrasi menyusul Bencana Kelaparan Irlandia dan Pembersihan Dataran Tinggi menyebabkan tersebarnya sebagian populasi dan budaya kepulauan ini ke seluruh dunia, dan pengurangan populasi di Irlandia dengan cepat pada paruh kedua abad ke-19. Sebagian besar Irlandia memisahkan diri dari negara Britania Raya setelah Perang Kemerdekaan Irlandia dan kemudian Perjanjian Britania Raya-Irlandia (1919–1922), sementara enam county masih menjadi bagian negara Britania Raya dengan nama Irlandia Utara.
Sebagai istilah, "Kepulauan Britania" adalah nama geografis dan bukanlah unit politik. Di Irlandia, istilah ini diperdebatkan,[8][18] dan ada keberatan terhadap penggunaannya.[19] Pemerintah Irlandia secara resmi tidak mengakui istilah tersebut,[20] dan kedutaannya di London menghindari penggunaannya.[21] "Britania Raya dan Irlandia" digunakan sebagai deskripsi alternatif,[19][22][23] dan "Kepulauan Atlantik" juga hanya sedikit digunakan dalam dunia akademik.[24][25][26][27] Dalam dokumen-dokumen resmi yang diciptakan bersama oleh negara Irlandia dan Britania Raya, seperti dalam Perjanjian Jumat Baik, mereka menggunakan istilah "kepulauan ini".[28][29]
The British Isles comprise more than 6,000 islands off the north-west coast of continental Europe, including the countries of the United Kingdom of Great Britain (England, Scotland and Wales) and Northern Ireland, and the Republic of Ireland. The group also includes the United Kingdom crown dependencies of the Isle of Man, and by tradition, the Channel Islands (the Bailiwicks of Guernsey and Jersey), even though these islands are strictly speaking an archipelago immediately off the coast of Normandy (France) rather than part of the British Isles.
When we think about social work in the British Isles, a contentious term if ever there was one, what do we expect to see?
Some of the Irish dislike the 'British' in 'British Isles', while a minority of the Welsh and Scottish are not keen on 'Great Britain'. ... In response to these difficulties, 'Britain and Ireland' is becoming preferred official usage if not in the vernacular, although there is a growing trend amongst some critics to refer to Britain and Ireland as 'the archipelago'.
A spokesman for the Irish Embassy in London said: 'The British Isles has a dated ring to it as if we are still part of the Empire. We are independent, we are not part of Britain, not even in geographical terms. We would discourage its useage [sic].'
At the outset, it should be stated that while the expression 'The British Isles' is evidently still commonly employed, its intermittent use throughout this work is only in the geographic sense, in so far as that is acceptable. Since the early twentieth century, that nomenclature has been regarded by some as increasingly less usable. It has been perceived as cloaking the idea of a 'greater England', or an extended south-eastern English imperium, under a common Crown since 1603 onwards. ... Nowadays, however, 'Britain and Ireland' is the more favoured expression, though there are problems with that too. ... There is no consensus on the matter, inevitably. It is unlikely that the ultimate in non-partisanship that has recently appeared the (East) 'Atlantic Archipelago' will have any appeal beyond captious scholars.
A geographical term taken to mean Great Britain, Ireland and some or all of the adjacent islands such as Orkney, Shetland and the Isle of Man. The phrase is best avoided, given its (understandable) unpopularity in the Irish Republic. The plate in the National Geographic Atlas of the World once titled British Isles now reads Britain and Ireland.
The term we favour here—Atlantic Archipelago—may prove to be of no greater use in the long run, but at this stage, it does at least have the merit of questioning the ideology underpinning more established nomenclature.
In some ways 'Atlantic Archipelago' is intended to do the work of including without excluding, and while it seems to have taken root in terms of academic conferences and publishing, I don't see it catching on in popular discourse or official political circles, at least not in a hurry.
Some scholars, seeking to avoid the political and ethnic connotations of 'the British Isles', have proposed the 'Atlantic Archipelago' or even 'the East Atlantic Archipelago' (see, e.g. Pocock 1975a: 606; 1995: 292n; Tompson, 1986) Not surprisingly this does not seem to have caught on with the general public, though it has found increasing favour with scholars promoting the new 'British History'.
British and Irish historians increasingly use 'Atlantic archipelago' as a less metro-centric term for what is popularly known as the British Isles.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama cavendish