Kerajaan Klungkung | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1668–sekarang | |||||||||
Bendera | |||||||||
Ibu kota | Semarapura | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Bali | ||||||||
Agama | Hindu | ||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||
Raja | |||||||||
Sejarah | |||||||||
• Didirikan | 1668 | ||||||||
1908 | |||||||||
• Restorasi Kerajaan | 1929 | ||||||||
• Bergabung dengan Indonesia | sekarang | ||||||||
| |||||||||
Kerajaan Klungkung adalah suatu kerajaan yang didirikan pada abad ke-17 di Pulau Bali bagian tenggara.[2] Kerajaan ini juga menguasai pulau-pulau di lepas pantai Selat Badung yaitu Nusa Ceningan, Nusa Lembongan, dan Nusa Penida. Para raja yang memerintah Klungkung dianggap sebagai penguasa tertinggi di Pulau Bali, bergelar Sesuhunan Bali dan Lombok.
Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, Kerajaan Klungkung berstatus sebagai Daerah Tingkat II Klungkung.