Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat | |
---|---|
ꦏꦝꦠꦺꦴꦤ꧀ꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠꦲꦢꦶꦤꦶꦁꦫꦠ꧀ Kadhaton Ngayogyakarta Hadiningrat | |
Informasi umum | |
Jenis | Keraton |
Gaya arsitektur | Arsitektur Jawa |
Lokasi | Jl. Rotowijayan No. 1, Yogyakarta |
Negara | Indonesia |
Mulai dibangun | 1755 |
Rampung | 1756 |
Pemilik | Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat |
Desain dan konstruksi | |
Arsitek | Hamengkubuwana I |
Informasi lain | |
Akses transportasi umum | 1A 2A 3A 8 10 13 15 Malioboro 3 |
Situs web | |
kratonjogja | |
Cagar budaya Indonesia Kraton Yogyakarta | |
Peringkat | Nasional |
No. Regnas | CB.177 |
Lokasi keberadaan | Kota Yogyakarta |
No. SK | PM.07/PW.007/MKP/2010 |
Tanggal SK | 8 Januari 2010 |
Tingkat SK | Menteri |
Pemilik | Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat |
Koordinat | 7°48′20″S 110°21′51″E / 7.805689°S 110.36406°E |
Lokasi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Kota Yogyakarta | |
Nama sebagaimana tercantum dalam Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya |
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta. Keraton ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana I pada tahun 1755 sebagai Istana/Keraton Yogyakarta yang baru berdiri akibat perpecahan Mataram Islam dengan adanya Perjanjian Giyanti. Keraton ini adalah pecahan dari Keraton Surakarta Hadiningrat dari Mataram Islam Surakarta (Kerajaan Surakarta). Sehingga dinasti Mataram diteruskan oleh 2 Kerajaan yakni Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta. Total luas wilayah keseluruhan keraton yogyakarta mencapai 144 hektar, yakni meliputi seluruh area di dalam benteng Baluwarti, alun-alun Lor, alun-alun Kidul, gapura Gladak, dan kompleks Masjid Gedhe Yogyakarta. Sementara luas dari kedhaton (inti keraton) mencapai 13 hektar.
Walaupun Kesultanan Yogyakarta secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1945, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.[1]