Kereta semi cepat (bahasa Inggris: Higher-speed rail; HrSR),[1][2] juga dikenal sebagai kereta semi-kecepatan tinggi adalah nama yang digunakan untuk menggambarkan layanan kereta api penumpang antarkota yang memiliki kecepatan maksimum lebih tinggi dari kereta api konvensional, tetapi tidak lebih tinggi untuk disebut sebagai layanan kereta kecepatan tinggi.[3] Istilah ini juga digunakan oleh para perencana untuk mengidentifikasi perbaikan rel tambahan untuk meningkatkan kecepatan kereta api dan mengurangi waktu tempuh, sebagai upaya alternatif yang lebih besar untuk membuat atau memperluas jaringan rel kecepatan tinggi.[4]
Meskipun definisi kereta semi cepat berbeda dari satu negara ke negara lain, sebagian besar negara mendefiniskan layanan kereta semi cepat sebagai kereta yang beroperasi dengan kecepatan hingga 200 km/jam.[5]
Konsep kereta semi cepat ini dipandang sebagai upaya untuk memperbarui jalur kereta api lama menjadi jalur kereta kecepatan tinggi (dengan kecepatan lebih dari 250 km/jam), tetapi biasanya kurang dari kecepatan yang diinginkan. Kecepatan yang lebih tinggi dicapai melalui berbagai cara termasuk memnambah sarana perkeretaapian baru seperti kereta miring, meningkatkan jalur rel dengan kurva yang lebih dangkal, elektrifikasi, persinyalan di dalam kabin, dan penghentian/perhentian yang lebih sedikit.[6]