Negeri Kesultanan Langkat كسولتانن لڠکت | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1568–Sekarang | |||||||||||
Wilayah Kesultanan Langkat dan beberapa kerajaan Melayu di Sumatra Timur pada 1930 | |||||||||||
Ibu kota | Tanjung Pura | ||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Melayu, Karo | ||||||||||
Agama | Islam | ||||||||||
Pemerintahan | Monarki Kesultanan | ||||||||||
Sultan | |||||||||||
• 1568–1580 | Panglima Dewa Shahdan | ||||||||||
• 1927–1948 | Sultan Mahmud Abdul Jalil Rahmad Shah | ||||||||||
• 2003–Sekarang | Sultan Azwar Abdul Jalil Rahmad Shah | ||||||||||
Sejarah | |||||||||||
• Pendirian | 1568 | ||||||||||
1946 Sekarang | |||||||||||
| |||||||||||
Kesultanan Langkat merupakan kerajaan yang dulu memerintah di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara sekarang. Kesultanan Langkat menjadi makmur karena dibukanya perkebunan karet dan ditemukannya cadangan minyak di Pangkalan Brandan.