Keuskupan Agung Samarinda Archidioecesis Samarindaensis | |
---|---|
Katolik | |
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Wilayah | • Kalimantan Timur (kecuali Kabupaten Berau) • Ibu Kota Nusantara |
Samarinda | |
Sufragan | |
Kevikepan |
|
Kantor pusat | Jl. DI Panjaitan No. 59A, Kel. Gunung Lingai, Kec. Sungai Pinang, Kota Samarinda 75119 |
Koordinat | 0°30′03″S 117°08′34″E / 0.500872°S 117.142737°E |
Statistik | |
Luas | 104.886 km2 (40.497 sq mi)[1] |
Populasi - Total - Katolik | (per 2020) 3.807.000 146.500 (3,8%) |
Paroki | 26 |
Imam | 64 (39 Imam Diosesan) |
Informasi | |
Denominasi | Gereja Katolik |
Gereja sui iuris | Gereja Latin |
Ritus | Ritus Roma |
Pendirian | 21 Februari 1955 |
Katedral | Santa Maria Penolong Abadi, Samarinda |
Pelindung | Bunda Maria Penolong Abadi |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Kepemimpinan kini | |
Paus | Fransiskus |
Uskup agung | Yustinus Harjosusanto, M.S.F. |
Vikaris jenderal | R.D. Moses Komela Avan |
Sekretaris jenderal | R.D. Wilfriadus Samdrigiawijaya |
Ekonom | R.P. Agustinus Gunawan, M.S.F. |
Peta | |
Keuskupan Agung Samarinda adalah salah satu keuskupan Gereja Katolik di Indonesia, serta menjadi keuskupan metropolit untuk provinsi gerejawi yang juga dalam kesatuan dengan Keuskupan Banjarmasin, Keuskupan Palangka Raya, dan Keuskupan Tanjung Selor.[2] Keuskupan ini mencakup hampir seluruh wilayah geografis Kalimantan Timur (kecuali Kabupaten Berau), termasuk wilayah Ibu Kota Negara Nusantara yang akan sah menjadi ibu kota baru Indonesia pada tahun 2024.
Pada tahun 2020, keuskupan ini terdiri dari 26 paroki dengan jumlah umat sekitar 146 ribu jiwa dengan persentase 3,8% terhadap seluruh penduduk, yang dilayani oleh 64 imam.