Amanat Hati Nurani Rakyat | |
Tipe | Surat kabar harian nasional |
---|---|
Format | Lembar lebar |
Pemilik | Yayasan Bentara Rakyat (1964-1990-an) Kompas Gramedia (1990-an-11 November 2018) KG Media (23 November 2018-sekarang) |
Pendiri | P.K. Ojong Jakob Oetama |
Penerbit | Yayasan Bentara Rakyat (1964-1990-an) PT Kompas Media Nusantara (1990-an-sekarang) |
Pemimpin redaksi | Sutta Dharmasaputra |
Diterbitkan | 1964 (sebagai "Bentara Rakyat") 28 Juni 1965 (sebagai "Kompas") |
Bahasa | Indonesia |
Berhenti publikasi | 27 Juni 1965 (sebagai "Bentara Rakyat") 1 Oktober 1965 21 Januari 1978 |
Pusat | Menara Kompas Multimedia Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan No. 21, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10270 |
Surat kabar saudari | Kontan, Tribun Network |
Situs web | kompas |
Harian Kompas adalah surat kabar nasional Indonesia dari Jakarta yang terbit sejak 28 Juni 1965. Surat kabar ini diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara yang merupakan bagian dari Kompas Gramedia. Kantor pusat Harian Kompas berlokasi di Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan Nomor 21, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Surat kabar ini memiliki slogan Amanat Hati Nurani Rakyat.
Surat Kabar Kompas juga terbit dalam bentuk daring di alamat situs web Kompas.id yang dikelola oleh PT Kompas Media Nusantara [1] berisi konten surat kabar harian Kompas dalam bentuk teks, gambar, dan format koran. Kompas.id dan Kompas.com adalah dua institusi yang berbeda. Kompas.com dikelola oleh PT Kompas Cyber Media yang merupakan anak perusahaan PT Kompas Media Nusantara. Harian Kompas adalah satu di antara dua (2) koran di Indonesia yang diaudit oleh Audit Bureau of Circulations (ABC).[2][3]
Menurut Digital News Report dari Reuters Institute for the Study of Journalism dan Universitas Oxford, Kompas merupakan salah satu media surat kabar yang paling banyak diakses masyarakat Indonesia, dengan 41% responden mengaksesnya dalam seminggu terakhir. Pada laporan 2024, Kompas menjadi media yang paling dipercaya masyarakat Indonesia dengan skor kepercayaan mencapai 61%, setelah pada 2021 berada di bawah CNN Indonesia – meski tak dijelaskan apakah itu mencakup seluruh media bermerek Kompas dari Kompas Gramedia (termasuk Kompas TV) atau hanya surat kabar ini saja.[4][5]
But this has resulted in a very accurate and reliable outcome, especially for advertisers. I think only Kompas and Warta Kota that use the ABC’s service. It’s not cheap, but for our credibility, money must not be a problem,” he added.
Dengan menggunakan hasil rating terbaru dari ABC, Warta Kota berani menyatakan dirinya sebagai koran yang 'laku' terjual banyak (sekita 140 ribuan eksemplar), serta mendapatkan penghargaan (iklannya ada di berbagai majalah).