Konsonan hampiran-sisi langit-langit bersuara | |
---|---|
ʎ | |
Nomor IPA | 157 |
Pengodean karakter | |
Entitas (desimal) | ʎ |
Unikode (heks) | U+028E |
X-SAMPA | L |
Kirshenbaum | l^ |
Braille | |
Sampel suara | |
Konsonan hampiran-sisi rongga-gigi langit-langit bersuara | |
---|---|
l̠ʲ | |
ʎ̟ | |
ȴ |
Konsonan hampiran-sisi langit-langit bersuara adalah jenis bunyi konsonanal yang digunakan dalam beberapa bahasa. Simbol dalam Alfabet Fonetik Internasional yang mewakili bunyi ini adalah ⟨ʎ⟩, huruf kecil yang diputar ⟨y⟩, dan padanan simbol X-SAMPAnya adalah L
.
Banyak bahasa yang sebelumnya dianggap memiliki pendekatan lateral palatal sebenarnya memiliki pendekatan lateral yaitu, secara umum, alveolo-palatal; artinya, ia diartikulasikan pada suatu tempat di antara punggungan alveolar dan langit-langit keras (tidak termasuk), dan dapat digambarkan secara beragam sebagai alveolo-palatal, lamino-postalveolar,[1] atau postalveolo-prepalatal.[2] Tak satu pun dari 13 bahasa yang diselidiki oleh Recasens (2013), banyak di antaranya Roman, memiliki palatal yang 'sebenarnya'.[3] Hal ini mungkin terjadi pada beberapa bahasa lain yang tercantum di sini. Beberapa bahasa, seperti Portugis dan Katalan, memiliki pendekatan lateral yang bervariasi antara alveolar dan alveolo-palatal.[4]
Tidak ada simbol khusus dalam Alfabet Fonetik Internasional yang melambangkan pendekatan lateral alveolo-palatal. Jika diinginkan presisi, dapat ditranskripsikan menjadi ⟨l̠ʲ⟩ atau ⟨ʎ̟⟩; keduanya pada dasarnya setara karena kontaknya mencakup bilah dan badan (tetapi bukan ujung) lidah. Ada pula huruf non IPA U+0234 ȴ ; ⟨ȴ⟩ ("l", ditambah ikal yang terdapat pada simbol frikatif sibilant alveolo-palatal ⟨ɕ, ʑ⟩) digunakan terutama di kalangan sinologis.
Pendekatan lateral palatal bersuara kontras secara fonemis dengan padanan tak bersuara /ʎ̥/ dalam bahasa Xumi yang digunakan di Tiongkok.[5][6]