Konsonan sengau bibir-gigi bersuara | |||
---|---|---|---|
ɱ | |||
m̪ | |||
Nomor IPA | 115 | ||
Pengodean karakter | |||
Entitas (desimal) | ɱ | ||
Unikode (heks) | U+0271 | ||
X-SAMPA | F | ||
Kirshenbaum | M | ||
Braille | ![]() | ||
|
Konsonan sengau bibir-gigi bersuara adalah jenis dari suara konsonan bibir-gigi yang digunakan dalam berbagai bahasa. Simbol IPA-nya adalah ⟨ɱ⟩, dan simbol X-SAMPA-nya adalah ⟨F
⟩. Simbol IPA-nya adalah huruf m dengan kait yang mengarah ke kiri dari bagian kanan bawah huruf. Terkadang pula ia ditranskripsi sebagai em dengan diakritik gigi: ⟨m̪⟩. Dalam bahasa Indonesia huruf [ɱ] terdapat sebagai alofon dalam kata seperti simfoni dan amfibi.
Ia diartikulasi seperti konsonan sengau dwibibir bersuara [m], tetapi dengan bibir bagian bawah bersentuhan dengan gigi bagian atas, bukan dengan kedua belah bibir. Penempatan bibir dan gigi adalah sama dengan penempatan untuk konsonan bibir gigi lainnya, seperti [f] (konsonan desis bibir-gigi nirsuara) dan [v] (konsonan desis bibir-gigi bersuara).
Walaupun muncul dengan sering dalam berbagai bahasa, ia muncul secara nonfonemis, secara besar hanya muncul secara terbatas sebelum konsonan bibir gigi lainnya seperti [f] dan [v]. Sebuah /ɱ/ yang terpisah telah dilaporkan dalam dialek Kukuya (Kukwa) dari bahasa Teke, di mana ia kontras fonemis dengan /m, mpf, mbv/ dan "diiringi dengan memajukan kedua belah bibir secara kuat-kuat". Ia berbunyi [ɱʷ] sebelum /a/ dan [ɱ] sebelum /i/ dan /e/, kemungkinan karena labialisasi yang dihasilkan oleh vokal hampar; ia tidak terjadi sebelum vokal belakang (bundar).[1] Namun, ada keraguan apakah sebuah plosif murni dapat dihasilkan dengan pergerakan ini dikarenakan adanya celah antara gigi seri, yang mana kebanyakan penutur akan mengalirkan udara pada saat oklusi;[2] ini penting terutama salah satu kata dengan yang memiliki konsonan ini, /ɱáá/, yang berarti 'celah antara gigi yang diruncingkan',[3] sebuah tradisi masyarakat Teke. Sehingga, /ɱ/ dalam bahasa Teke sebaiknya digolongkan sebagai konsonan Konsonan Hampiran sengau bibir-gigi daripada konsonan nasal.
Bagaimanapun, ia terjadi cukup sering secara fonetis, yaitu sebagai sebuah alofon dari /m/ dan /n/ sebelum konsonan desis bibir-gigi seperti [f] dan [v], contohnya dalam kata bahasa Inggris comfort, circumvent, infinitive, atau invent. Dalam bahasa Angami, ia terjadi sebagai alofon dari /m/ sebelum vokal /ə/.