Kontrol posisi pada wahana antariksa adalah proses pengontrolan orientasi sebuah wahana antariksa dengan kerangka acuan inersia atau badan lain (falak, bidang-bidang tertentu, benda-benda di dekatnya, dll).
Mengontrol posisi wahana antariksa membutuhkan sensor untuk mengukur orientasi kendaraan, aktuator untuk menerapkan torsi yang dibutuhkan untuk kembali mengorientasikan-kendaraan untuk posisi yang diinginkan, dan algoritme untuk perintah aktuator berdasarkan pengukuran sensor dari posisi saat ini dan spesifikasi posisi yang diinginkan. Bidang terintegrasi yang mempelajari kombinasi sensor, aktuator dan algoritme disebut "Guidance, Navigation and Control" (GNC).
Berikut ini beberapa cara untuk mengendalikan lintasan roket:
Teknik ini melibatkan pemilihan serangkaian parameter untuk lintasan, simulasi lintasan, dan kemudian memeriksa apakah target mengenai sasaran. 'Putaran gravitasi Manuver ini menggunakan gravitasi untuk mengarahkan pesawat antariksa ke dalam atau keluar dari orbit di sekitar benda angkasa. Manuver ini memiliki beberapa keuntungan, termasuk:
Manuver ini digunakan untuk menyesuaikan lintasan roket secara tepat. Misalnya, lintasan roket dapat diubah dari prograde menjadi retrograde dengan membakar mesin ke samping.
Teknik ini melibatkan manipulasi arah daya dorong dari mesin roket untuk mengendalikan sikap atau kecepatan sudut kendaraan. Ini adalah cara utama pengendalian sikap untuk roket dan rudal balistik yang terbang di luar atmosfer.