Kota Kinabalu | |
---|---|
Bandaraya Kota Kinabalu | |
Transkripsi Lainnya | |
• Jawi | کوتا کينابالو |
• Cina | 亚庇 (sederhana) 亞庇 (tradisional) |
![]() Dari kanan atas searah jarum jam: Menara Tun Mustapha, Tugu Ikan Todak, Wisma Tun Fuad Stephens, Persimpangan Wawasan, pusat kota dan 1Borneo. | |
Julukan: KK | |
Motto: Bandaraya Peranginan Semula Jadi | |
![]() Lokasi Kota Kinabalu di Sabah | |
Negara | ![]() |
Didirikan oleh SBUB | 1882 |
Pusat pemerintahan Borneo Utara | 1946 |
Didirikan (Menerima status kota) | 2 Februari 2000 |
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Datuk Haji Nordin Siman |
Luas | |
• Kota | 351 km2 (136 sq mi) |
Populasi (2010) | |
• Kota | 452,058 jiwa[1] |
• Metropolitan | 628,725 jiwa |
Sumber dari Daerah Otoritas Lokal, Malaysia. Populasi metro dihitung dari hasil penjumlahan populasi Kota Kinabalu dan Penampang. | |
Zona waktu | ZWM (UTC+8) |
Kode pos | 88xxx; 89xxx |
Kode area telepon | 088 |
Plat nomor | EJ, EJA, EJB (1967–1980)[2][3] SA, SAA, SAB, SAC (1980-2018) SY, SYA, SYB, SYC, SYD, SYE, SYF (2018-Sekarang) |
Situs web | www.dbkk.sabah.gov.my |
Kota Kinabalu adalah ibu kota Sabah. Kota ini juga merupakan pusat pemerintahan untuk Pantai Barat negeri Sabah. Kota ini terletak di pantai barat pulau Kalimantan yang berhadapan langsung dengan Laut Tiongkok Selatan. Gunung Kinabalu, yang menjadi nama dari kota ini, berada di wilayah KK, sementara Taman Tunku Abdul Rahman, tempat perlindungan kehidupan liar, terletak juga di sini. Sampai tahun 2010, Kota Kinabalu memiliki sekitar 452.058 jiwa penduduk, sementara di daerah distrik Penampang yang juga meliputi wilayah kota ini memiliki sekitar 176.667 jiwa.[1] Jika dijumlahkan, jumlah populasi metro adalah 628.725 jiwa.
Kota ini juga merupakan tujuan wisata utama dan pintu masuk yang populer bagi wisatawan yang mengunjungi Sabah dan juga Kalimantan.[4] Taman Nasional Kinabalu terletak sekitar 90 km dari kota ini dan ada banyak tempat menarik bagi wisatawan di sekitar daerah ini.[5]
About 1967, they added E as a prefix for new registrations in Sabah (for East Malaysia) (about 1967). and at unknown later date, added an S suffix to existing plates.