Kota Sorong | |
---|---|
Julukan: Kota Minyak Kota Bersama | |
Motto: Setara - Bersahabat - Dinamis | |
Koordinat: 0°52′46″S 131°15′40″E / 0.87956°S 131.26104°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Papua Barat Daya |
Tanggal berdiri | 28 Februari 2000 |
Dasar hukum | UU No. 45 Tahun 1999[1] |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Septinus Lobat (Pj.) |
• Wakil Wali Kota | lowong |
• Sekretaris Daerah | Rudy R Laku (Pj.) |
Luas | |
• Total | 1.105,00 km2 (426,64 sq mi) |
Peringkat | 5 |
Populasi (30 Juni 2024)[2] | |
• Total | 284.649 |
• Peringkat | 48 |
• Kepadatan | 260/km2 (670/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• IPM | 80,11 (2023) sangat tinggi [3] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 951 |
Pelat kendaraan | PY xxxx A* |
Kode Kemendagri | 92.71 |
Kode SNI 7657:2023 | SON |
DAU | Rp 529.184.008.000,- (2020) |
Semboyan daerah | Sorong Kota Bersama |
Situs web | sorongkota |
Kota Sorong adalah ibu kota provinsi Papua Barat Daya, Indonesia. Kota ini dikenal dengan sebutan Kota Minyak, di mana Nederlands Nieuw-Guinea Petroleum Maatschappij (NNGPM) mulai melakukan aktivitas pengeboran minyak bumi di Sorong sejak tahun 1935.[4] Sorong adalah kota terbesar kedua di wilayah Papua, setelah Kota Jayapura.[5]
Kota Sorong dikelilingi oleh kabupaten-kabupaten dengan sumber daya alam yang potensial, menjadikan Kota Sorong sebagai kota industri barang dan jasa yang penting di Papua. Sebagai kota pelabuhan, Kota Sorong terletak sangat strategis karena berdekatan dengan ALKI 3 yang merupakan salah satu alur pelayaran internasional. Hal itu menjadikan Kota Sorong sebagai 'gerbang' yang mempertemukan rute pelayaran luar negeri dan dalam negeri di Kawasan Timur Indonesia.