Kubis merah | |
---|---|
Spesies | Brassica oleracea |
Kelompok budidaya | Kelompok capitata |
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz) | |
---|---|
Energi | 122 kJ (29 kcal) |
6.94 g | |
Gula | 3.32 g |
Serat pangan | 2.6 g |
0.09 g | |
1.51 g | |
Vitamin | Kuantitas %AKG† |
Vitamin A equiv. | 0% 2 μg0% 20 μg |
Tiamina (B1) | 6% 0.071 mg |
Riboflavin (B2) | 5% 0.06 mg |
Niasin (B3) | 3% 0.382 mg |
Asam pantotenat (B5) | 3% 0.154 mg |
Vitamin B6 | 17% 0.225 mg |
Folat (B9) | 6% 24 μg |
Vitamin C | 41% 34.4 mg |
Vitamin K | 45% 47.6 μg |
Mineral | Kuantitas %AKG† |
Kalsium | 4% 42 mg |
Zat besi | 5% 0.66 mg |
Magnesium | 5% 17 mg |
Fosfor | 5% 33 mg |
Potasium | 6% 262 mg |
Seng | 3% 0.25 mg |
Komponen lainnya | Kuantitas |
Air | 91 g |
| |
†Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa. Sumber: USDA FoodData Central |
Kubis merah atau kubis ungu (Brassica oleracea L) adalah salah satu jenis kubis yang bagian-bagian tubuhnya berwarna merah keunguan. Di Indonesia, kubis merah dijadikan sebagai tanaman pertanian. Kubis merah termasuk dalam genus brasika dari famili Brassicaceae. Warna merah pada kubis merah berasal dari pigmen antosianin yang melimpah.
Komposisi kimia di dalam kubis merah meliputi antosianin, serat, gula alami, likopen, asam folat, dan sulfur. Selain itu, kubis merah mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E, dan vitamin K.
Kubis merah bagus dibudidayakan di dataran tinggi dengan sistem pertanian organik. Namun, budidayanya lebih sedikit dibandingkan dengan budidaya kubis putih. Kandungan senyawa kimia di dalam kubis merah bermanfaat sebagai bahan makanan yang menjaga kesehatan tubuh manusia dan mencegahnya dari berbagai penyakit. Konsumsi kubis merah dapat menghambat pertumbuhan beragam jenis kanker. Kubis merah juga dijadikan sebagai pewarna makanan alami untuk warna merah, hijau dan biru dengan campuran telur. Pada titrasi asam-basa, kubis merah dijadikan sebagai salah satu indikator alami.