kucing bakau[1]
| |
---|---|
Prionailurus viverrinus ![]() | |
Status konservasi | |
Genting | |
IUCN | 18150 ![]() |
Taksonomi | |
Kelas | Mammalia |
Ordo | Carnivora |
Superfamili | Feloidea |
Famili | Felidae |
Genus | Prionailurus |
Spesies | Prionailurus viverrinus ![]() (Bennett, 1833) |
Tata nama | |
Protonim | Felis viverrinus ![]() |
Distribusi | |
Error in template * unknown parameter name (Infobox spesies): "status_ref; classis; genus; species; ordo; binomial_authority; regnum; trend; familia; binomial; phylum" Kucing bakau (Prionailurus viverrinus) adalah kucing liar berukuran sedang di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Pada tahun 2008, IUCN mengklasifikasikan kucing ini terancam punah karena mereka terkonsentrasi terutama di habitat lahan basah, yang semakin sering di jadikan permukiman manusia, dirusak dan diubah. Selama dekade terakhir, populasi kucing bakau di banyak habitatnya di Asia menurun drastis.[2]
Seperti kerabat terdekatnya, kucing kuwuk, kucing bakau hidup di sepanjang sungai dan rawa-rawa bakau. Kucing bakau beradaptasi dengan habitatnya dan menjadi perenang yang terampil.