Lebowa | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1972–1994 | |||||||||
Bendera | |||||||||
![]() Letak Lebowa (merah) di Afrika Selatan (kuning) | |||||||||
Status | Bantustan | ||||||||
Ibu kota | Lebowakgomo | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Sotho Utara | ||||||||
Kepala Menteri | |||||||||
Sejarah | |||||||||
• Pemerintahan sendiri | 2 Oktober 1972 | ||||||||
• Reintegrasi ke Afrika Selatan | 27 April 1994 | ||||||||
Luas | |||||||||
1980[1] | 24.540 km2 (9.470 sq mi) | ||||||||
Populasi | |||||||||
• 1980[1] | 1700000 | ||||||||
• 1991[2] | 2740587 | ||||||||
Mata uang | Rand Afrika Selatan | ||||||||
| |||||||||
Lebowa adalah sebuah bantustan ("tanah air") yang terletak di Provinsi Transvaal di Afrika Selatan bagian timur laut. Ibu kota bantustan ini pada awalnya terletak di Seshego sebelum ibu kota baru Lebowakgomo selesai dibangun. Lebowa memperoleh status pemerintahan sendiri pada 2 Oktober 1972 dan selama masa berdirinya dikuasai oleh Cedric Phatudi. Bantustan ini kembali menjadi bagian dari Afrika Selatan pada tahun 1994.
Walaupun Lebowa dianggap sebagai tanah air untuk suku-suku berbahasa Sotho Utara seperti suku Pedi, bantustan ini juga menjadi tempat tinggal berbagai suku non-Sotho Utara, seperti Ndebele Utara, Batswana dan VaTsonga.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama RSAdist