Lilin lebah memiliki berbagai aplikasi, diantaranya sebagai bahan tambahan makanan. Lilin lebah dapat dimakan, tetapi tidak memiliki nilai nutrisi yang berarti karena tidak dihidrolisis dengan sempurna di dalam saluran pencernaan manusia.[1] Selain itu, lilin lebah dapat digunakan sebagai bahan kosmetik, farmasi, bahan membuat model patung,[2]semirsepatu, campuran zat pewarna untuk lukisan dan ornamen,[3][4] pengisi lubang pada gigi,[5][6] dan lilin. Berbagai alat musik perkusi dapat disesuaikan nada yang dihasilkannya dengan mengoleskan lilin lebah.
Lilin lebah merupakan salah satu polimer yang paling tua penerapannya oleh manusia selain getah perca, tanduk, cangkang kura-kura, dan shellac. Lilin lebah telah ditemukan di makam firaun, kapal viking, dan reruntuhan romawi.
^Ormeling, F. J. 1956. The Timor problem: a geographical interpretation of an underdeveloped island. Groningen and The Hague: J. B. Wolters and Martinus Nijhoff.