Artikel ini membahas suatu peristiwa terkini. Informasi pada halaman ini dapat berubah setiap saat seiring dengan perkembangan peristiwa dan laporan berita awal mungkin tidak dapat diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini. Silakan hapus templat ini apabila sudah lebih dari satu bulan (September 2024) |
Linkin Park | |
---|---|
Informasi latar belakang | |
Nama lain |
|
Asal | Agoura Hills, California, Amerika Serikat |
Genre | |
Tahun aktif |
|
Label | |
Artis terkait | |
Situs web | linkinpark |
Anggota | |
Mantan anggota |
|
Linkin Park adalah grup musik rok Amerika yang berasal dari Agoura Hills, California. Saat ini, grup digawangi Mike Shinoda selaku vokalis/multi-instrumentalis, Brad Delson sebagai gitaris, Dave Farrell sebagai bassis, Joe Hahn sebagai DJ/pemrogram, dan Colin Brittain sebagai drumer, dengan vokalis Emily Armstrong.[1] Mantan anggota grup ini adalah Chester Bennington dan Mark Wakefield sebagai vokalis utama serta bassis Kyle Christner. Sebagai grup musik rok alternatif, Linkin Park telah bereksperimen dalam musiknya serta memasukkan genre heavy metal, hard rock, hip hop, pop, dan electronica.[2][3]
Berdiri sejak 1996, grup musik ini mencapai ketenaran internasionalnya dengan album studio debutnya, Hybrid Theory (2000), yang memperoleh sertifikasi Diamond oleh Asosiasi Industri Rekaman Amerika Serikat (RIAA).[4] Dirilis selama puncak kancah nu metal, pemutaran berat single-single album di MTV memimpin singel "One Step Closer", "Crawling" dan "In the End" ke semua tangga lagu di tangga lagu Mainstream Rock; yang terakhir menyeberang ke grafik pop.[5] Album kedua Meteora (2003), meneruskan kesukesan grup ini,[6] memuncaki Billboard 200, dan diikuti tur konser yang meluas serta konser amal.[6] Setelah menempatkan nu metal dan rap metal yang makin ramah radio,[4][7] grup ini bereksperimen dengan suara eksperimental di album ketiga mereka, Minutes to Midnight (2007), yang juga memuncaki Billboard 200.[8] Pada akhir dekade, Linkin Park adalah salah satu grup musik rok paling sukses dan populer.
Linkin Park juga telah mengeksplorasi genre yang lebih luas melalui rilisnya album studio keempatnya, A Thousand Suns (2010), yang banyak memasukkan musik elektronik. Album kelimanya, Living Things (2012), menggabungkan seluruh elemen dari rekaman sebelumnya. Album keenam mereka, The Hunting Party (2014), kembali ke suara rok yang lebih keras, dan album ketujuh mereka, One More Light (2017), rekamannya kembali elektronik dan banyak mengusung unsur pop.[5][9] Linkin Park mengalami hiatus ketika vokalis lama Bennington meninggal karena bunuh diri pada Juli 2017. Pada April 2022, Shinoda mengungkapkan bahwa grup tersebut tidak sedang mengerjakan musik baru atau berencana melakukan tur di masa mendatang.
Linkin Park adalah salah satu grup musik dengan penjualan terlaris pada abad ke-21 dan artis musik terlaris di dunia, setelah menjual lebih dari 70 juta keping album di seluruh dunia.[10] Grup ini memenangkan dua Grammy Awards, enam American Music Awards, empat MTV Video Music Awards dan tiga World Music Awards. Pada tahun 2003, MTV2 mencatat Linkin Park sebagai band terbesar keenam dalam video musik era itu dan terbaik ketiga sepanjang milenium baru. Billboard menobatkan Linkin Park pada posisi ke-19 pada daftar Artis Terbaik Dekade Ini. Pada 2012, band ini terpilih sebagai artis terbesar tahun 2000-an dalam jajak pendapat Bracket Madness di VH1. Pada tahun 2014, grup ini dinyatakan sebagai "Grup Musik Rok Terbesar di Dunia Saat Ini" oleh Kerrang!. Grup ini vakum setelah Bennington meninggal dunia pada bulan Juli 2017. Pada 28 April 2020, bassis Dave Farrell mengungkapkan bahwa Linkin Park mulai mengerjakan musik baru.[11]