Lipida (bahasa Belanda: lipide, bahasa Inggris: lipid) adalah kelompok molekul alami yang meliputi lemak, lilin, sterol, vitamin yang larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, trigliserida, fosfolipid, dan lain-lain. Fungsi biologis utama lipida yaitu untuk menyimpan energi, berperan dalam pensinyalan, dan bertindak sebagai komponen pembangun membran sel.[4][5] Lipida digunakan dalam industri kosmetik dan makanan serta dalam nanoteknologi.[6]
Lipida dapat didefinisikan secara luas sebagai molekul kecil hidrofobik atau amfifilik; sifat amfifilik beberapa lipida memungkinkan mereka untuk membentuk struktur seperti vesikel, liposom multilamelar/unilamelar, atau membran dalam lingkungan akuatik. Lipida biologis berasal, seluruhnya atau sebagian, dari dua jenis subunit biokimia atau "blok-pembangun" yang berbeda, yaitu gugus ketoasil dan isoprena.[5] Dengan menggunakan pendekatan ini, lipida dapat dibagi menjadi delapan kategori: asam lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subunit ketoasil); dan lipid sterol serta lipid prenol (berasal dari kondensasi subunit isoprena).[5]
Meskipun istilah lipida kadang-kadang digunakan sebagai sinonim untuk lemak, lemak adalah subkelompok lipida yang disebut trigliserida. Lipida juga mencakup molekul seperti asam lemak dan turunannya (termasuk tri-, di-, monogliserida, dan fosfolipid), serta metabolit lainnya yang mengandung sterol seperti kolesterol.[7] Meskipun manusia dan mamalia lainnya menggunakan berbagai jalur biosintesis untuk memecah dan menyintesis lipida, beberapa lipida esensial tidak dapat dibuat dengan cara ini dan harus diperoleh dari makanan.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Stryer330