Luka tembak | |
---|---|
![]() | |
Tengkorak laki-laki dengan luka peluru di bagian tulang parietal, 1950an. | |
Informasi umum | |
Nama lain | Cedera tembak, trauma balistik, luka peluru, luka terkait senjata api |
Spesialisasi | Kedokteran gawat darurat ![]() |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Luka, kelainan bentuk, pendarahan[1][2] |
Komplikasi | PTSD, keracunan timbal[1][2] |
Tata laksana | |
Pencegahan | Hukum senjata api, penyetoran aman[3][4] |
Perawatan | Penyembuhan trauma[5] |
Distribusi dan frekuensi | |
Prevalensi | 1 juta (kekerasan interpersonal pada 2015)[7] |
Kematian | 251,000 (2016)[6] |
Luka tembak adalah trauma fisik akibat peluru dari senjata api.[8][9] Kerusakan dapat meliputi pendarahan, patah tulang, kerusakan organ, infeksi luka atau kehilangan kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh.[2] Kerusakan tergantung pada anggota tubuh yang terkena, kandungan peluru yang memasuki tubuh dan jenis serta kecepatan peluru.[9] Komplikasi jangka panjang dapat meliputi keracunan timbal dan gangguan stres pasca trauma.[1][2][10]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Lee2017
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama San2016
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bre2017
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama GBD2016