Tanggal | 24 Maret 2018 |
---|---|
Lokasi | Washington D.C. dan lebih dari 800 kota AS lainnya |
Jenis | Unjuk rasa |
Tema | Kepedulian kekerasan senjata api Dukungan bagi pengendalian senjata api |
Penyebab | Penembakan sekolah di Amerika Serikat |
Penyelenggara | Para anggota Never Again MSD, bekerja sama dengan Everytown for Gun Safety |
Peserta/Pihak terlibat | 2 juta pengunjuk rasa di Amerika Serikat; lebih banyak lagi secara global.[1][2][3][4] |
Situs web | MarchForOurLives.com |
March for Our Lives atau Pawai Untuk Hidup Kami adalah sebuah unjuk rasa yang dicetuskan pelajar yang berlangsung pada 24 Maret 2018 di Washington, D.C., dengan 845 unjuk rasa serupa di seluruh Amerika Serikat dan seluruh dunia.[5][6][7][8] Para pengorganisasi pelajar merencanakan pawai tersebut bekerja sama dengan organisasi nirlaba Everytown for Gun Safety,[9] menyusul penembakan Sekolah Menengah Atas Stoneman Douglas, dilaporkan oleh beberapa kalangan dalam media sebagai titik perubahan bagi legislasi pengendalian senjata api.[10][11][12]
Para pengunjuk rasa mendesak penutupan celah hukum senjata api, suatu restorasi Larangan Senjata Api Terlalu Berbahaya Federal 1994, dan larangan penjualan magasin berkapasistas besar di Amerika Serikat.[13] Pawai ini merupakan unjuk rasa pelajar terbesar dalam sejarah Amerika Serikat, di mana jutaan orang diperkirakan berpawai di seluruh Amerika Serikat.[14][15]
Outside of D.C., more than 1.7 million people marched in 752 sibling marches across the U.S., in all 50 states and in 387 congressional districts, according to the Bloomberg-backed Everytown for Gun Safety, which helped organize them. So that's roughly 2 million across the U.S.
On Saturday, hundreds of thousands of students gathered in the nation's capital and at sister marches across the country and around the world to deliver a powerful, unified message: Enough is enough
AS students and stars joined one of the biggest gun control marches in history...Satellite images show a massive turnout, despite the Mall being closed to protesters, which reportedly outstripped the 500,000 at last year’s women’s march to become one of the largest protests in the city since the Vietnam era