![]() | Artikel ini membahas mengenai narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Informasi mengenai zat dan obat-obatan terlarang hanya dimuat demi kepentingan ilmu pengetahuan. Kepemilikan dan pengedaran narkoba adalah tindakan melanggar hukum di berbagai negara. Baca: penyangkalan umum lihat pula: nasihat untuk orang tua. |
Merokok adalah upaya membakar zat sehingga menghasilkan asap yang dihirup untuk diisap kemudian diserap ke dalam aliran darah. Zat yang paling umum adalah daun tembakau kering, yang telah digulung dengan kertas persegi panjang kecil menjadi silinder batangan yang disebut rokok. Yang juga dianggap merokok adalah penggunaan cangklong rokok atau bong.
Merokok menjadi salah satu jalur pemberian zat kimia psikoaktif, karena zat aktif dalam daun kering akan menguap kemudian mengalir masuk ke saluran pernapasan, kemudian diserap oleh aliran darah di paru-paru sehingga mencapai sistem saraf pusat. Dalam kasus merokok tembakau, zat aktif ini merupakan campuran partikel aerosol yang mencakup alkaloid nikotin yang aktif secara farmakologis, yang merangsang reseptor asetilkolin nikotinik di otak. Zat aktif lain yang terkenal yang dapat diberikan dengan cara merokok meliputi tetrahidrokanabinol (dari cannabis), morfin (dari opium), dan kokain (dari crack).
Merokok menjadi bentuk umum pada penggunaan obat untuk rekreasi. Tembakau menjadi zat yang paling populer untuk merokok, dilakukan oleh lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia, dan mayoritas berada di negara-negara berkembang.[1] Zat yang sangat tidak umum untuk diisap sebagai rokok adalah ganja dan opium. Zat yang tergolong narkotika keras, seperti heroin, penggunaannya sangat terbatas karena tidak tersedia secara komersial. Rokok tembakau kebanyakan diproduksi secara industri tetapi dapat juga dilinting dari tembakau lepas dan kertas lintingan menggunakan tangan. Peralatan merokok lainnya termasuk cangklong, cerutu, bidis, hookah, dan bong.
Merokok ditengarai memiliki dampak negatif bagi kesehatan, karena mennghirup asap mempengaruhi proses fisiologis penting seperti pernapasan. Merokok, khususnya dengan tembakau, menjadi penyebab utama berbagai penyakit seperti kanker paru, serangan jantung, PPOK, disfungsi ereksi, dan cacat lahir.[1] Penyakit yang disebabkan oleh merokok ditengarai mampu membunuh sekitar setengah dari perokok jangka panjang jika dibandingkan dengan angka kematian rata-rata yang dihadapi oleh bukan perokok. Tercatat, lebih dari lima juta manusia mati setiap tahunnya akibat merokok dari tahun 1990 hingga 2015.[2] Orang yang bukan perokok menyumbang 600.000 kematian di dunia akibat paparan asap rokok.[3] Bahaya kesehatan yang disebabkan oleh merokok telah menyebabkan banyak negara menerapkan cukai hasil tembakau yang tinggi, membuat iklan layanan masyarakat untuk mencegah masyarakat untuk mulai merokok, membatasi iklan-iklan tembakau, dan menyediakan layanan berhenti merokok.[1]
Merokok telah ada sejak 5000 SM dan telah tercatat dalam berbagai kebudayaan di seluruh dunia. Merokok pada awalnya merupakan bagian dari upacara keagamaan; sebagai persembahan kepada dewa; ritual penyucian diri; atau untuk memungkinkan tabib, dukun, atau pendeta untuk mengubah pikiran mereka demi tujuan ramalan atau pencerahan spiritual. Dengan munculnya penjelajahan dan penaklukan Eropa di Amerika, merokok tembakau menyebar ke seluruh dunia dengan cepat. Di wilayah seperti India dan Afrika Sub-Sahara, kebiasaan ini menyatu dengan praktik merokok yang sudah ada sebelumnya (seperti ganja). Di Eropa, merokok menjadi jenis aktivitas sosial baru dan bentuk penggunaan obat yang sebelumnya tidak dikenal.
Persepsi seputar merokok telah bervariasi di berbagai tempat dan waktu: berpahala maupun berdosa, sopan maupun tidak sopan, mujarab maupun mematikan. Pada dekade terakhir abad ke-20, merokok mulai dipandang sangat negatif, terutama di negara-negara Barat.
<ref>
tidak sah; nama "WHO2014" didefinisikan berulang dengan isi berbeda