Mikhail Tukhachevsky Михаил Тухачевский | |
---|---|
Nama lahir | Mikhail Nikolayevich Tukhachevsky Михаил Николаевич Тухачевский |
Julukan | Napoleon Merah |
Lahir | Alexandrovskoye, Dorogobuzhsky Uyezd, Kegubernuran Smolensk, Kekaisaran Rusia | 16 Februari 1893
Meninggal | 12 Juni 1937 Moskow, RSFS Rusia, Uni Soviet | (umur 44)
Dikebumikan | Kuburan Donskoye |
Pengabdian | Kekaisaran Rusia (1914–1917) SFSR Rusia (1918–1922) Uni Soviet (1922–1937) |
Dinas/cabang | Tentara Kekaisaran Rusia Tentara Merah |
Lama dinas | 1914–1937 |
Pangkat | Letnan Kedua (Kekaisaran Rusia) Marsekal Uni Soviet (Tentara Merah) |
Komandan | Kepala Staff |
Perang/pertempuran | Perang Dunia I Perang Saudara Rusia Perang Polandia-Soviet |
Mikhail Nikolayevich Tukhachevsky (bahasa Rusia: Михаи́л Никола́евич Тухаче́вский; 16 Februari 1893 – 12 Juni 1937) adalah tokoh militer Uni Soviet, pimpinan Tentara Merah antara tahun 1925-1928.Dikenal sebagai "Napoleon Merah",Ia diangkat sebagai Marsekal Uni Soviet dan pada tahun 1935. Tukhachevsky dianggap sebagai tokoh militer besar yang sangat berbakat.
Antara tahun 1919-1920, Tukhachevsky memimpin pasukan Uni Soviet dalam Perang Polandia-Uni Soviet namun dikalahkan oleh Polandia di luar Warsawa pada bulan Agustus 1920. Tukhachevsky berperan penting dalam pengembangan Tentara Merah setelah perang saudara yang meletus antara tahun 1918-1922. Kontribusinya antara lain menasihatkan mekanisasi dan ekspansi Tentara Merah.
Tukhachevsky ditahan pada tahun 1937 semasa Teror Besar. Ia dan 8 tokoh militer lain, seperti Iona Yakir, Ieronim Uborevich, Robert Eideman, August Kork, Vitovt Putna, Boris Feldman, Vitaly Primakov dan Yan Borisovich Gamarnik diadili atas Kasus Organisasi Militer Anti-Soviet Trotskyis, dan didakwa atas kerja sama pengkhianatan dan bekerja sama dengan Jerman Nazi. Yan Gamarnik bunuh diri sebelum pengadilan berlangsung. Tukhachevsky dan 7 terdakwa lainnya divonis hukuman mati pada bulan Juni 1937. Tukhachevsky ditembak di tulang belakang leher oleh Kapten Vasily Blokhin dari NKVD, yang semasa bertugas telah menghukum mati 10.000 tahanan.[1]
Menurut beberapa teori, Jermanlah yang memalsukan dokumen berisi pengkhianatan Tukhachevsky untuk melemahkan militer Uni Soviet. Dokumen tersebut diberikan kepada Presiden Edvard Benes dari Cekoslowakia, yang lalu diberikan kepada Josef Stalin.[2] Kini penyelidikan, penahanan, dan hukuman mati atas Tukhachevsky secara umum (kecuali oleh sejarawan pro-Stalin) diakui sebagai kepura-puraan, terutama termotivasi oleh hasrat Stalin mengenyahkan pihak-pihak yang potensial menjadi saingannya demi kekuasaan di Uni Soviet.
Tukhachevsky meninggalkan seorang isteri dan seorang puteri yang bernama Svetlana Tukhachevskaya. Svetlana dikirim ke panti asuhan khusus anak-anak musuh rakyat, sementara isteri Tukhachevsky ditahan oleh NKVD, lalu dideportasi ke Distrik Ural.
Pada tahun 1957, nama Tukhachevsky dan kawan-kawan direhabilitasi.