Mirza Tahir Ahmad | |||||
---|---|---|---|---|---|
Pemimpin Kepercayaan (Amir al-Mu'minin) | |||||
Khalifatul Masih ke-4 | |||||
Berkuasa | 10 Juni 1982 – 19 April 2003 | ||||
Pendahulu | Mirza Nasir Ahmad | ||||
Penerus | Mirza Masroor Ahmad | ||||
Kelahiran | Qadian, India Britania | 18 Desember 1928||||
Kematian | 19 April 2003 London, Inggris | (umur 74)||||
Pemakaman | |||||
Istri | Syeda Asifa Begum (m. 1957–1992) | ||||
Keturunan | 5 anak | ||||
| |||||
Ayah | Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad | ||||
Ibu | Syeda Maryam Begum |
Bagian dari seri mengenai
Ahmadiyah |
---|
Mirza Tahir Ahmad (Urdu: مرزا طاہراحمد), (18 Desember 1928 – 19 April 2003) adalah Khalifatul Masih keempat (penerus keempat dari Mirza Ghulam Ahmad) dan kepala Komunitas Muslim Ahmadiyyah di seluruh dunia. Ia terpilih sebagai Khalifah pada 10 Juni 1982, sehari setelah kematian pendahulunya, Mirza Nasir Ahmad.
Pada 1974, ia dinominasikan sebagai anggota delegasi Ahmadiyyah yang muncul sebelum Parlemen Pakistan untuk mempertahankan kepercayaan Komunitas Muslim Ahmadiyyah. Sebagai Khalifatul Masih IV, Tahir Ahmad menghadiri Jalsa Salana (pertemuan tahunan) Tahunan ke-100 yang diselenggarakan di Qadian, India pada 1991. Peristiwa tersebut adalah pertama kalinya seorang Khalifah Ahmadiyyah kembali ke Qadian sejak partisi India pada 1947, ketika komunitas tersebut berpindah dari India ke Pakistan.
Mirza Tahir Ahmad terkenal karena sesi Tanya Jawab-nya yang ia selenggarakan secara reguler dengan orang-orang dari seluruh dunia dan pembelajaran Qur'anik-nya. Pada masa Kekhalifahannya, komunitas tersebut mengalami pertumbuhan struktural dan keuangan di tingkat internasional, termasuk meluncurkan jaringan televisi satelit Muslim pertama, Muslim Television Ahmadiyya, pada 1994.