| |||
![]() | |||
Nama | |||
---|---|---|---|
Nama IUPAC (sistematis)
Butan-1-ol[1] | |||
Nama lain
Butalkohol
Butanol | |||
Penanda | |||
Model 3D (JSmol)
|
|||
3DMet | {{{3DMet}}} | ||
Referensi Beilstein | 969148 | ||
ChEBI | |||
ChEMBL | |||
ChemSpider | |||
DrugBank | |||
Nomor EC | |||
Referensi Gmelin | 25753 | ||
KEGG | |||
MeSH | 1-Butanol | ||
PubChem CID
|
|||
Nomor RTECS | {{{value}}} | ||
UNII | |||
Nomor UN | 1120 | ||
CompTox Dashboard (EPA)
|
|||
| |||
| |||
Sifat | |||
C4H10O | |||
Massa molar | 74,12 g·mol−1 | ||
Penampilan | Tak berwarna, cairan kental | ||
Bau | seperti pisang,[2] menyengat, manis beralkohol | ||
Densitas | 0,81 g cm−3 | ||
Titik lebur | −89,8 °C | ||
Titik didih | 117,7 °C | ||
73 g L−1 at 25 °C | |||
Kelarutan | sangat mudah larut dalam aseton bercampur dengan etanol, etil eter | ||
log P | 0,839 | ||
Tekanan uap | 6 mmHg (20 °C)[3] | ||
Keasaman (pKa) | 16,10 | ||
Indeks bias (nD) | 1,3993 (20 °C) | ||
Viskositas | 2,573 mPa×s (at 25 °C) [4] | ||
1,66 D | |||
Termokimia | |||
Entropi molar standar (S |
225,7 J K−1 mol−1 | ||
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
−328(4) kJ mol−1 | ||
Entalpi pembakaran standar ΔcH |
−2.670(20) kJ mol−1 | ||
Bahaya | |||
Lembar data keselamatan | ICSC 0111 | ||
Klasifikasi UE (DSD) (usang)
|
![]() | ||
Frasa-R | R10, R22, R37/38, R41, R67 | ||
Frasa-S | S2, S7/9, S13, S26, S37/39, S46 | ||
Titik nyala | 35 °C | ||
343 °C | |||
Ambang ledakan | 1,45–11,25% | ||
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC): | |||
LD50 (dosis median)
|
790 mg/kg (mencit, oral) | ||
LDLo (terendah tercatat)
|
3.484 mg/kg (kelinci, oral) 790 mg/kg (mencit, oral) 1700 mg/kg (anjing, oral)[5] | ||
LC50 (konsentrasi median)
|
9.221 ppm (mamalia) 8.000 ppm (mencit, 4 hr)[5] | ||
Batas imbas kesehatan AS (NIOSH): | |||
PEL (yang diperbolehkan)
|
TWA 100 ppm (300 mg/m3)[3] | ||
REL (yang direkomendasikan)
|
C 50 ppm (150 mg/m3) [skin][3] | ||
IDLH (langsung berbahaya)
|
1.400 ppm[3] | ||
Senyawa terkait Error in template * unknown parameter name (Template:Chembox Related): "OtherCpds" (See parameter list). This message only shows in Pratayang, it will not show after Terbitkan perubahan.
| |||
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |||
Referensi | |||
n-Butanol atau n-butil alkohol atau normal butanol adalah alkohol primer dengan struktur 4-karbon, dan memiliki rumus kimia C4H9OH. Isomernya antara lain isobutanol, 2-butanol, dan tert-butanol. Butanol adalah salah satu dari kelompok "alkohol fusel" (dari bahasa Jerman untuk "en: bad liquor"), yang memiliki lebih dari dua atom karbon dan mudah larut dalam air.
n-Butanol secara natural berada sebagai produk minor fermentasi gula dan karbohidrat lainnya,[6] dan terdapat dalam kebanyakan bahan makanan dan minuman.[7][8] Ini juga merupakan zat perisa buatan yang diizinkan di Amerika Serikat,[9] digunakan dalam mentega, krim, buah, rum, whiskey, es krim, kembang gula, dan produk bakeri.[10] Senyawa ini juga digunakan luas untuk produk-produk konsumen.[7]
Penggunaan terbesar n-butanol sebagai produk antara dalam industri, terutama pada pabrikasi butil asetat (suatu zat perisa buatan dan pelarut industrial). Ini merupakan suatu petrokimia, dibuat dari propilena dan biasanya dimanfaatkan oleh industri. Perkiraan jumlah produksi tahun 1997 adalah: AS 784.000 ton, Eropa Barat 575.000 ton, Jepang 225.000 ton.[8]