Nan Sarunai | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1309–1389 | |||||||||
![]() Perkiraan modern tentang lokasi Nan Sarunai yang berpusat di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. | |||||||||
Status | Negara bedaulat (1309–1354) Vasal Majapahit (1354–1389) | ||||||||
Ibu kota | |||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Bahasa Janyawai | ||||||||
Agama | Kaharingan | ||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||
Raja | |||||||||
• 1309 - 1329 | Raden Japutra Layar | ||||||||
• 1329 - 1349 | Raden Neno | ||||||||
• 1349 - 1355 | Raden Anyan | ||||||||
Sejarah | |||||||||
• Pendirian | 1309 | ||||||||
• Dibubarkan | 1389 | ||||||||
Mata uang | Koin emas, koin perak, koin kepeng, koin gobog | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | ![]() | ||||||||
Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Indonesia |
![]() |
Garis waktu |
![]() |
Nan Sarunai adalah sebuah peradaban dan kerajaan kuno suku Dayak Maanyan yang muncul dan berkembang di wilayah yang sekarang termasuk dalam daerah administratif Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia, tepatnya di antara wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tabalong.[4] Nan Sarunai merupakan bagian awal dari riwayat panjang Kesultanan Banjar, salah satu pemerintahan kerajaan terbesar yang pernah ada di Kalimantan Selatan.[4] Nan Sarunai terkait erat dengan kehidupan orang-orang dari Suku Maanyan, salah satu sub Suku Dayak tertua di tanah Borneo.[4]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Ideham