![]() | |||
| |||
Nama | |||
---|---|---|---|
Nama IUPAC
Natrium hipoklorit
| |||
Nama lain
| |||
Penanda | |||
Model 3D (JSmol)
|
|||
3DMet | {{{3DMet}}} | ||
ChEBI | |||
ChemSpider | |||
Nomor EC | |||
KEGG | |||
PubChem CID
|
|||
Nomor RTECS | {{{value}}} | ||
UNII | |||
Nomor UN | 1791 | ||
CompTox Dashboard (EPA)
|
|||
| |||
| |||
Sifat | |||
NaOCl | |||
Massa molar | 74,44(2) g/mol | ||
Penampilan | padatan kuning kehijauan (pentahidrat) | ||
Bau | seperti klorin dan agak manis | ||
Densitas | 1,11 g/cm3 | ||
Titik lebur | 18 °C (64 °F; 291 K) pentahidrat | ||
Titik didih | 101 °C (214 °F; 374 K) (terdekomposisi) | ||
29,3 g/100mL (0 °C)[2] | |||
Keasaman (pKa) | 7,5185 | ||
Kebasaan (pKb) | 6,4815 | ||
Termokimia | |||
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
-347,1 kJ/mol | ||
Farmakologi | |||
Kode ATC | D08 | ||
Bahaya | |||
Lembar data keselamatan | ICSC 1119 (solution, >10% active chlorine) ICSC 0482 (solution, <10% active chlorine) | ||
Klasifikasi UE (DSD) (usang)
|
Corrosive (C) Dangerous for the environment (N) | ||
Frasa-R | R31, R34, R50 | ||
Frasa-S | (S1/2), S28, S45, S50, S61 | ||
Senyawa terkait | |||
Anion lain
|
Natrium klorida Natrium klorit Natrium klorat Natrium perklorat | ||
Kation lainnya
|
Litium hipoklorit Kalsium hipoklorit Kalium hipoklorit | ||
Senyawa terkait
|
Asam hipoklorit | ||
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |||
![]() ![]() ![]() | |||
Referensi | |||
Natrium hipoklorit adalah senyawa kimia dengan rumus kimia NaOCl atau NaClO, tersusun dari kation natrium (Na+) dan anion hipoklorit (OCl− atau ClO−). Ia juga dapat dianggap sebagai garam natrium dari asam hipoklorit. Bentuk anhidratnya tidak stabil dan dapat terurai disertai ledakan.[3][4] NaOCl dapat dikristalkan sebagai pentahidratnya NaOCl • 5H2O, suatu padatan pucat berwarna kuning kehijauan yang tidak mudah meledak dan stabil jika disimpan dalam kondisi dingin.[5][6]
Natrium hipoklorit paling sering dijumpai sebagai larutan encer berwarna kuning kehijauan yang dikenal sebagai cairan pemutih atau biasa disebut pemutih saja, suatu bahan kimia rumah tangga yang banyak digunakan (sejak abad ke-18) sebagai disinfektan atau pemutih. Senyawa dalam larutan bersifat tidak stabil dan mudah terdekomposisi, membebaskan klorin, yang merupakan zat aktif produk ini. Memang, natrium hipoklorit adalah pemutih berbasis klorin tertua dan masih yang paling penting.[7][8]
Sifatnya yang korosif, ketersediaannya yang mudah, dan produk reaksinya membuat natrium hipoklorit memiliki risiko yang signifikan. Terutama, jika mencampur cairan pemutih dengan produk pembersih lain, seperti asam atau amonia, yang dapat mengeluarkan asap beracun.[9]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama yaws
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama slac