93Np Neptunium | ||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Pengucapan |
| |||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan | metalik keperakan | |||||||||||||||||||||||||||||||
Neptunium dalam tabel periodik | ||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 93 | |||||||||||||||||||||||||||||||
Golongan | golongan n/a | |||||||||||||||||||||||||||||||
Periode | periode 7 | |||||||||||||||||||||||||||||||
Blok | blok-f | |||||||||||||||||||||||||||||||
Kategori unsur | aktinida | |||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor massa | [237] | |||||||||||||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [Rn] 5f4 6d1 7s2 | |||||||||||||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 8, 18, 32, 22, 9, 2 | |||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat fisik | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | padat | |||||||||||||||||||||||||||||||
Titik lebur | 912±3 K (639±3 °C, 1182±5 °F) | |||||||||||||||||||||||||||||||
Titik didih | 4447 K (4174 °C, 7545 °F) (diekstrapolasi) | |||||||||||||||||||||||||||||||
Kepadatan mendekati s.k. | alfa: 20,45 g/cm3[2] nilai standar yang diterima: 19,38 g/cm3 | |||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | 5,19 kJ/mol | |||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | 336 kJ/mol | |||||||||||||||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | 29,46 J/(mol·K) | |||||||||||||||||||||||||||||||
Tekanan uap
| ||||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat atom | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | +2, +3, +4,[3] +5, +6, +7 (oksida amfoter) | |||||||||||||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 1,36 | |||||||||||||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 604,5 kJ/mol | |||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari atom | empiris: 155 pm | |||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 190±1 pm | |||||||||||||||||||||||||||||||
Lain-lain | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | dari peluruhan | |||||||||||||||||||||||||||||||
Struktur kristal | ortorombus | |||||||||||||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 6,3 W/(m·K) | |||||||||||||||||||||||||||||||
Resistivitas listrik | 1,220 µΩ·m (suhu 22 °C) | |||||||||||||||||||||||||||||||
Arah magnet | paramagnetik[4] | |||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7439-99-8 | |||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Penamaan | dari planet Neptunus, ia sendiri dinamai dari dewa laut Romawi Neptunus | |||||||||||||||||||||||||||||||
Penemuan | E. McMillan dan P. Abelson (1940) | |||||||||||||||||||||||||||||||
Isotop neptunium yang utama | ||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||
Neptunium adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Np dan nomor atom 93. Ia adalah sebuah logam aktinida yang radioaktif dan merupakan unsur transuranium pertama. Posisinya dalam tabel periodik berada tepat setelah uranium, dinamai dari planet Uranus, membuatnya dinamai dari Neptunus, planet berikutnya setelah Uranus. Atom neptunium memiliki 93 proton dan 93 elektron, tujuh di antaranya adalah elektron valensi. Logam neptunium berwarna keperakan dan ternoda saat terkena udara. Unsur ini terjadi dalam tiga bentuk alotropik dan biasanya menunjukkan lima keadaan oksidasi, mulai dari +3 hingga +7. Ia bersifat radioaktif, beracun, piroforik, dan mampu terakumulasi dalam tulang, yang membuat penanganan neptunium menjadi berbahaya.
Meskipun banyak klaim palsu atas penemuannya yang dibuat selama bertahun-tahun, unsur ini pertama kali disintesis oleh Edwin McMillan dan Philip H. Abelson di Laboratorium Radiasi Berkeley pada tahun 1940.[5] Sejak saat itu, sebagian besar neptunium telah dan masih diproduksi melalui penyinaran neutron dari uranium dalam reaktor nuklir. Sebagian besar dihasilkan sebagai produk sampingan dalam reaktor tenaga nuklir konvensional. Walaupun neptunium itu sendiri tidak memiliki kegunaan komersial saat ini, ia digunakan sebagai prekursor untuk pembentukan plutonium-238, dan pada generator termal radioisotop untuk menyediakan listrik untuk wahana antariksa. Neptunium juga telah digunakan dalam detektor neutron berenergi tinggi.
Isotop neptunium yang berumur paling panjang, neptunium-237, adalah produk sampingan dari reaktor nuklir dan produksi plutonium. Isotop ini, dan isotop neptunium-239, juga ditemukan dalam jumlah kecil dalam bijih uranium karena reaksi penangkapan neutron dan peluruhan beta.[6]