Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Operasi Ganga | |
---|---|
Bagian dari Invasi Rusia ke Ukraina 2022 | |
Lingkup operasi | Bantuan kemanusiaan |
Perencana | Kementerian Luar Negeri India dan Angkatan Bersenjata India |
Tujuan | Evakuasi warga negara India |
Tanggal | 26 Februari 2022 | – 11 Maret 2022
Pelaksana | Kementerian Luar Negeri, Diaspora India di negara masing-masing,Angkatan Udara India dan India Air, IndiGo, SpiceJet, Air India Express, Go First, AirAsia India,[1] dengan dukungan dan koordinasi pemerintah dan kedutaan besar negara tetangga. |
Hasil | Sekitar 25.000 warga negara India dievakuasi[2] 147 warga dari 18 negara lain dievakuasi |
Korban | satu pelajar[3] tewas satu pelajar[4] cedera |
Operasi Gangga adalah operasi yang dijalankan oleh Pemerintah India untuk mengevakuasi warganya yang berada di tengah peristiwa invasi Rusia ke Ukraina 2022. Operasi ini melibatkan bantuan berupa transportasi dari negara tetangga seperti Rumania, Hungaria, Polandia, Moldova dan Slovakia.[5][6] Selama peristiwa invasi Rusia ke Ukraina, India menjadi negara yang netral dengan tidak memihak ke salah satu dari dua negara yang sedang berkonflik tersebut.[7][8]
Pada 26 Februari 2022, Perdana Menteri India, Narendra Modi melakukan panggilan seluler dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk bernegosiasi terkait keselamatan warga India terutama dari kalangan pelajar.[9] Hingga 7 Maret 2022, setelah berupaya menyampaikan negosiasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait situasi tersebut, bantuan evakuasi diakui kepada pemerintahan India.[10][11]
Warga negara India yang berada di Ukraina diketahui sebanyak 20.000 orang,[12] dengan lebih dari 18.000 diantaranya merupakan pelajar.[13] Ketika dimulainya invasi oleh Rusia, sekitar 16.000 warga negara India masih berada di Ukraina.[14] Pada tanggal 6 Maret, sekitar 16.000 warga negara India berhasil diterbangkan ke tanah air mereka dengan 76 penerbangan. Pada 8 Maret MEA mengatakan bahwa semua pelajar di Sumy telah berhasil dievakuasi dengan difasilitasi oleh koridor kemanusiaan.[15]