Operasi Shader adalah nama kode operasional yang diberikan atas kontribusi Inggris dalam intervensi militer yang sedang berlangsung terhadap Negara Islam Irak dan Syam. Operasi tersebut melibatkan Angkatan Darat Inggris yang memberikan dukungan darat dan pelatihan kepada pasukan sekutu yang berperang melawan ISIS, Angkatan Udara Kerajaan memberikan bantuan kemanusiaan berupa serangan udara, pengintaian dan serangan udara, dan Angkatan Laut Kerajaan memberikan pengintaian dan serangan udara dari kelompok Carrier Strike Inggris dan pengawalan ke kapal induk sekutu. kelompok pertempuran.
Operasi Shader | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Saudara Suriah, Perang Saudara Irak (2014–2017) dan Perang Melawan Teror | |||||||
Eurofighter Typhoon Angkatan Udara Britania Raya Terbang di Atas Langit Irak, 22 Desember 2015 | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Britania Raya | Negara Islam Irak dan Suriah | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Charles III Rishi Sunak James Cleverly Tony Radakin Patrick Sanders Stuart Peach Stephen Hillier |
Abu Hafs al-Hashimi al-Qurashi Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurashi † Abu al-Hasan al-Hashimi al-Qurashi † Abu Ibrahim al-Hasyimi al-Qurasyi † Abu Bakar al-Baghdadi † Abu Wahib † | ||||||
Kekuatan | |||||||
1,950 prajurit
|
20,000–31,000 pejuang (Etstimasi CIA)
| ||||||
Korban | |||||||
3 tewas 2+ terluka |
4,013 tewas 302 terluka (menurut Britania Raya) |
Selain itu, Pasukan Khusus Inggris dilaporkan telah beroperasi di Irak, Suriah dan Libya.[1]
Pada Januari 2019, Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa 1.700 serangan udara Inggris telah menewaskan atau melukai 4.315 pejuang musuh di Irak dan Suriah, dengan satu korban sipil.[2] RAF juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai £230 juta.[3] Secara keseluruhan, operasi tersebut menghasilkan biaya bersih sebesar £1,75 miliar. Jumlah serangan udara yang dilakukan di Irak dan Suriah berada di urutan kedua setelah Amerika Serikat, dengan laporan bahwa Royal Air Force telah melakukan 20 persen dari seluruh serangan udara.[4] Operasi ini adalah misi terbang paling intens yang pernah dilakukan RAF dalam 25 tahun.[5]