Operasi Bagration | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Dunia II | |||||||
Front Timur pada saat Operasi Bagration. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Axis | Uni Soviet | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Ernst Busch Walter Model Ferdinand Schorner |
Konstantin Rokossovski Georgy Zhukov Aleksandr Vasilevsky | ||||||
Kekuatan | |||||||
1.200.000 | 1.700.000 | ||||||
Korban | |||||||
(Estimasi berdasarkan penelitian terbaru) (Estimasi resmi Jerman waktu perang) 260.000 tewas/hilang 250.000 terluka, 116.000 tertangkap |
178.507 tewas/hilang, 587.308 terluka/sakit, Total korban: 765.815 |
Pada Perang Dunia II, Operasi Bagration adalah serangan umum oleh tentara Soviet untuk mengusir tentara Nazi dari Belarusia yang menyebabkan hancurnya Satuan Darat Grup Tengah Jerman dan mungkin merupakan kekalahan Wehrmacht yang terbesar selama Perang Dunia II.
Satuan Tentara Tengah terbukti sulit untuk dihancurkan sebagaimana ditunjukkan oleh kekalahan Zhukov dalam operasi Mars. Tetapi pada bulan Juni 1944, situasinya berbeda karena meskipun garis depannya telah diperpendek, Satuan ini jadi terbuka setelah hancurnya Satuan Tentara Selatan pada pertempuran-pertempuran yang terjadi sesudah Pertempuran Kursk, Pembebasan Kiev dan Pembebasan Krimea pada akhir musim panas dan berlanjut sampai musim gugur dan musim dingin 1943 - 1944 yang kemudian dinamakan periode ketiga Perang Patriotik Besar.
Operasi Bagration, digabung dengan Operasi Lvov-Sandomierz yang dimulai beberapa minggu kemudian di Ukraina, menyebabkan Uni Soviet menguasai kembali praktis semua wilayahnya berdasarkan perbatasan tahun 1941, bergerak ke wilayah Jerman di Prusia Timur, dan mencapai pinggiran Warsawa setelah menguasai wilayah Polandia di timur sungai Vistula.
Pertempuran ini digambarkan sebagai kemenangan teori "seni operasi" Soviet, yaitu koordinasi total antara semua gerakan di garis depan dan lalu lintas sinyal untuk menipu musuh mengenai arah serangan yang sebenarnya. Meskipun satuan yang terlibat sangat banyak, para komandan garis depan Soviet membuat musuh mereka bingung tentang poros serangannya hingga pihak Jerman sangat terlambat untuk memperbaiki keadaan.