Operasi Sophia (EUNAVFOR MED operation Sophia) | |
---|---|
Bagian dari Operasi Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Bersama (CSDP) | |
![]() | |
Lingkup operasi | Manajemen krisis militer |
Lokasi | Laut Mediterania[1] |
Pemimpin | ![]() |
Tujuan |
|
Tanggal | Mulai 22 Juni 2015 |
Hasil | Penangkapan 143 tersangka penyelundup maupun pedagang, 545 kapal serta membantu menyelamatkan 44.251 jiwa (2018).[2] |
Uni Eropa |
![]() Artikel ini adalah bagian dari seri: |
Kebijakan dan masalah
|
Operasi Sophia (bahasa Inggris: Operation Sophia) atau secara resmi disebut juga Angkatan Laut Uni Eropa Mediterania (European Union Naval Force Mediterranean, disingkat EUNAVFOR Med atau ENFM) adalah operasi militer yang dilancarkan Uni Eropa (UE) untuk memerangi model bisnis penyelundupan pengungsi dan jaringan perdagangan manusia, mengembalikan stabilitas dan keamanan di Libya serta kawasan Mediterania Tengah. Operasi Sophia merupakan operasi Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Bersama (Common Security and Defence Policy/CSDP),[3] dan kekuatan maritim UE pertama yang mengadakan pengamanan laut di Mediterania Tengah dan bekerja sama dengan organisasi-organisasi nasional, internasional, pemerintah atau non-pemerintah, warga sipil, serta militer.[4] Operasi ini bermarkas di Roma, Italia dengan Laksamana Muda Enrico Credendino sebagai Komandan Operasi.[5] Selama operasi berlangsung telah diamankan 143 tersangka penyelundup maupun pedagang, 545 kapal serta telah membantu menyelamatkan 44.251 jiwa manusia.[2]