Jumlah populasi | |
---|---|
350.304 (4% penduduk Sierra Leone) | |
Bahasa | |
Krio, Inggris Sierra Leone | |
Agama | |
Kekristenan (95%) |
Orang Krio atau orang Kreol Sierra Leone adalah kelompok etnis di Sierra Leone. Mereka adalah keturunan budak Afrika Amerika, Hindia Barat dan Afrika yang dibebaskan dan menetap di wilayah barat Sierra Leone antara tahun 1787 hingga 1885. Koloni Sierra Leone didirikan untuk mereka oleh Inggris Raya dan didukung oleh aktivis penghapusan perbudakan di bawah Perusahaan Sierra Leone. Para pemukim ini menjuluki permukiman baru mereka Freetown ("kota bebas").[1] Saat ini, orang Krio mencakup sekitar 4% populasi Sierra Leone.[2][3]
Seperti orang-orang Ameriko-Liberia di Liberia, orang Krio memiliki darah Eropa karena beberapa pemukim Krio merupakan keturunan orang Eropa di Amerika dan orang Eropa lainnya. Beberapa orang Krio juga memiliki darah penduduk asli Jamaika dari orang-orang Maroon Jamaika.[4] Seperti orang-orang Ameriko-Liberia, budaya Krio sangat terpengaruh oleh budaya Barat. Krio berhubungan erat dengan pemerintah kolonial Inggris: mereka dididik di institusi-institusi Inggris dan memegang jabatan penting selama masa penjajahan.
Sebagian besar orang-orang Kreol menetap di Freetown dan wilayah barat Sierra Leone.[5] Satu-satunya kelompok etnis di Sierra Leone yang memiliki budaya yang serupa dengan orang-orang Krio (sehubungan dengan integrasi dengan budaya Barat) adalah orang Sherbro. Orang Krio mengembangkan bahasa mereka sendiri, yaitu bahasa Krio yang merupakan campuran bahasa Inggris, bahasa asli di Afrika Barat dan bahasa-bahasa Eropa lainnya. Saat ini, bahasa Krio telah menjadi bahasa perdagangan dan komunikasi antar kelompok etnis dan juga merupakan bahasa yang paling banyak dituturkan di Sierra Leone.[6]
Kebanyakan orang-orang Kreol beragama Kristen, tetapi beberapa ahli menganggap komunitas Oku di Sierra Leone sebagai kaum ‘Kreol’. Oku atau Krio Frobe adalah keturunan budak Afrika Muslim yang telah dibebaskan (sebagian besar adalah orang-orang Yoruba dari Nigeria barat daya) dan menetap di Freetown pada pertengahan abad ke-19.[7] Karena Kreol adalah campuran berbagai kelompok etnis dan sebagian besar orang Oku merupakan keturunan Yoruba, beberapa ahli tidak menganggap Oku sebagai kaum Kreol.
Sebagian besar orang-orang Kreol memiliki nama Eropa. Sebagian besar orang-orang Oku memiliki nama Islam, tetapi beberapa juga menggunakan nama Inggris.