![]() Sekelompok wanita Tamil di Provinsi Wellesley (sekarang dikenal sebagai Seberang Perai), Penang, 1907. | |
Jumlah populasi | |
---|---|
166,000 10,0% dari total populasi Penang (2015)[1] | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
![]() | |
Bahasa | |
Tamil (Bahasa Tamil Malaysia) mayoritas/dominan, Hokkien,[2] Melayu Penang and English (Tanglish dan Manglish) Bahasa India lainnya: Telugu, Punjabi, Malayalam | |
Agama | |
Hindu (terutama), Christianity, Sikhism, Islam, Buddhism, Baháʼí Faith, Jainism | |
Kelompok etnik terkait | |
Orang India Malaysia lain, Chetty, Chindia, Tamil Malaysia, Malayari Malaysias, Telugu Malaysia |
Orang India Pulau Pinang (Tamil: பினாங்கு இந்தியர்கள்; Melayu: Kaum India di Pulau Pinang), juga dikenal sebagai Chulias, adalah warga Malaysia yang tinggal di Pulau Pinang dan berketurunan India . Banyak dari mereka adalah keturunan orang yang merantau dari India pada masa penjajahan Inggris di Malaya. Namun sumber sejarah membuktikan bahwa orang India tiba di Penang sejak masa Dinasti Chola. Suku ini terkenal karena pengaruhnya terhadap budaya masyarakat Penang.Selain itu, orang India di Penang termasuk kelompok etnis paling sukses di Malaysia. Hal ini dibuktikan dengan diangkatnya Prof. Dr. P. Ramasamy sebagai wakil menteri utama Penang[3] .Suku India Pulau Pinang membentuk sebagian besar komunitas profesional di negara bagian ini seperti bisnis, hukum,kedokteran dan politik. Juga, Sekolah Vernakular Tamil Pertama di Malaysia didirikan di Penang[4][5]