Orbit geostasioner

Orbit Geostasioner
Contoh lintasan spiral-keluar: transisi dari Orbit transfer geostasioner (GTO) ke Orbit geostasioner (GEO). Tanggal 5 Juli 2012, 21:36 UTC dengan roket Ariane 5ECA tahap atas ESC (Étage Supérieur Cryotechnique — Cryogenic Upper Stage)
  EchoStar XVII ·   Earth.

Orbit Geostasioner (bahasa Inggris: geostationary orbit) adalah orbit geosinkron yang berada tepat di atas ekuator Bumi (garis lintang 0°), dengan eksentrisitas orbital sama dengan nol. Dari permukaan Bumi, objek yang berada di orbit geostasioner akan tampak diam (tidak bergerak) di angkasa karena perioda orbit objek tersebut mengelilingi Bumi sama dengan perioda rotasi Bumi. Orbit ini sangat diminati oleh operator-operator satelit buatan (termasuk satelit komunikasi dan televisi). Karena letaknya konstan pada lintang 0°, lokasi satelit hanya dibedakan oleh letaknya di bujur Bumi.

Ide satelit geostasioner untuk kegunaan komunikasi dipublikasikan pada tahun 1928 oleh Herman Potočnik. Orbit geostasioner dipopulerkan pertama kali oleh penulis fiksi ilmiah Arthur C. Clarke pada tahun 1945 sebagai orbit yang berguna untuk satelit komunikasi. Oleh karena itu, orbit ini kadang disebut sebagai orbit Clarke. Dikenal pula istilah Sabuk Clarke yang menunjukkan bagian angkasa 35,786 km dari permukaan laut rata-rata di atas ekuator di mana orbit yang mendekati geostasioner dapat dicapai.

Orbit geostasioner sangat berguna karena dapat menyebabkan sebuah satelit seolah olah diam terhadap satu titik di permukaan Bumi yang berputar. Akibatnya, sebuah antena dapat menunjuk ke satu arah tertentu dan tetap berhubungan dengan satelit. Satelit mengorbit searah dengan rotasi Bumi pada ketinggian sekitar 35,786 km (22,240 statute miles) di atas permukaan tanah.


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne