![]() Logo Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara | |
![]() Bendera Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara | |
![]() Negara anggota NATO dalam warna biru tua | |
Singkatan | NATO OTAN |
---|---|
Tanggal pendirian | 4 April 1949 |
Pendiri | Paul-Henri Spaak, Lester Bowles Pearson, Gustav Rasmussen, Robert Schuman, Bjarni Benediktsson, Carlo Sforza, Joseph Bech, Dirk Stikker, Halvard Lange, José Caeiro da Mata, Ernest Bevin, Dean Gooderham Acheson |
Tipe | Persekutuan militer |
Kantor pusat | Brussel, Belgia |
Jumlah anggota | Negara anggota NATO |
Bahasa resmi | Inggris • Prancis |
Mark Rutte ![]() | |
Rob Bauer ![]() | |
Panglima Tertinggi Sekutu Eropa | Christopher G. Cavoli ![]() |
Panglima Transformasi Komando Sekutu | Pierre Vandier ![]() |
Biaya (2023) | Total: US$1,264 triliun Tidak termasuk AS: US$404 miliar |
Situs web | nato.int |
Himne: "Himne NATO" Motto: "Animus in consulendo liber" |
Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (bahasa Inggris: North Atlantic Treaty Organization, NATO; bahasa Prancis: Organisation du traité de l'Atlantique nord, OTAN) atau juga disebut Organisasi Pertahanan Atlantik Utara, adalah sebuah organisasi aliansi militer antar banyak negara yang terdiri dari 2 negara di Amerika Utara, 28 negara Eropa, dan 1 negara Eurasia yang bertujuan untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949. NATO awalnya bertujuan untuk menekan pengaruh ideologi komunis dari Uni Soviet dan aliansinya yaitu Pakta Warsawa pada era Perang Dingin. Semboyan dari NATO yaitu "Animus in consulendo liber" yang artinya "Sebuah pikiran tak terkekang dalam pertimbangan".
Pasal utama persetujuan tersebut adalah Pasal V, yang berbunyi:
Pasal ini diberlakukan jika sebuah anggota Pakta Warsawa melancarkan serangan terhadap para sekutu Eropa dari PBB, hal tersebut akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota (termasuk Amerika Serikat sendiri), yang mempunyai kekuatan militer terbesar dalam persekutuan tersebut dan dengan itu dapat memberikan aksi pembalasan yang paling besar. Tetapi kekhawatiran terhadap kemungkinan serangan dari Eropa Barat ternyata tidak menjadi kenyataan. Pasal tersebut baru mulai digunakan untuk pertama kalinya dalam sejarah pada 12 September 2001, sebagai tindak balasan terhadap peristiwa serangan teroris 11 September 2001 terhadap AS yang terjadi sehari sebelumnya. Tetapi sejak bubarnya Pakta Warsawa dan pecahnya Uni Soviet, mereka membentuk organisasi penerus Pakta Warsawa yaitu untuk mengimbangi NATO yang bernama CSTO atau kepanjangannya yaitu Organisasi Traktat Keamanan Kolektif (bahasa Inggris: Collective Security Treaty Organization) yang diikuti oleh beberapa mantan negara pecahan Uni Soviet dan beberapa mantan negara pengikut Organisasi Pakta Warsawa.[1][2]