Pakatan Harapan | |
---|---|
Nama dalam bahasa Melayu | Pakatan Harapan ڤاكتن هارڤن |
Nama dalam bahasa Mandarin | 希望聯盟 希望联盟 Xīwàng liánméng |
Nama dalam bahasa Tamil | நம்பிக்கை கூட்டணி |
Presiden | Wan Azizah Wan Ismail |
Ketua umum | Anwar Ibrahim |
Wakil Presiden | Lim Guan Eng Mohamad Sabu Chong Chieng Jen Salahuddin Ayub M. Kulasegaran Christina Liew[1] |
Dibentuk | 22 September 2015 |
Disahkan | 16 Mei 2018[2] |
Didahului oleh | Pakatan Rakyat |
Kantor pusat | A-1-09 Merchant Square Jalan Tropicana Selatan 1 47410 Petaling Jaya (Sekretariat PH dan PKR) Kuala Lumpur (DAP dan AMANAH) Penampang (UPKO) |
Surat kabar | The Rocket Roketkini Suara Keadilan Suara Amanah Keadilan Daily Suara Pakatan Daily Nabalu News Tidak resmi: Malaysiakini |
Sayap pelajar | Mahasiswa Pakatan Harapan |
Sayap pemuda | Pemuda Pakatan Harapan[3][4] |
Sayap wanita | Wanita Pakatan Harapan[5] |
Keanggotaan | 9,835,568 (November 2022) |
Ideologi | Demokrasi sosial Hak bangsa Sarawak Hak bangsa Sabah Liberalisme sosial Nasionalisme sipil Reformisme negara Konservatisme nasional Kebebasan berbicara Kebebasan beragama Multirasialisme Kerajaan anti korupsi Kerajaan anti lompat partai |
Posisi politik | Tengah ke kiri tengah |
Dewan Negara | 16 / 70 |
Dewan Rakyat | 83 / 222 |
Dewan Undangan Negeri | 235 / 607 |
Menteri Besar / Ketua Menteri | 3 / 13 |
Bendera | |
Situs web | |
pakatanharapan.com.my | |
Pakatan Harapan (bahasa Indonesia: Koalisi Harapan) atau lebih dikenal dengan akronim PH adalah koalisi partai politik di Malaysia. Koalisi ini berhasil merebut kursi pemerintahan pertama kalinya dalam sejarah Malaysia dapat menggantikan posisi Barisan Nasional sebagai koalisi pemerintahan federal. Komponen utama dalam koalisi ini adalah Partai Keadilan Rakyat.
Pakatan Harapan dibentuk oleh empat komponen partai, di antaranya Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Tindakan Demokratik (DAP), Partai Amanah Negara (Amanah), dan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU) pada 22 September 2015.[6] PH menjadi koalisi partai politik oposisi terbesar di Dewan Rakyat untuk periode 2013–2018 dengan pemimpin oposisinya saat itu adalah Wan Azizah Wan Ismail, istri dari Anwar Ibrahim.
Komponen partai Pakatan Harapan terdiri dari PKR, DAP, Amanah dan Organisasi Kinabalu Progresif Bersatu (UPKO).
Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) sempat bergabung dengan Pakatan Harapan sebelum akhirnya mengumumkan keluar ketika krisis politik memuncak. Bersamaan dengan itu, sepuluh anggota parlemen dari Partai Keadilan Rakyat juga mengumumkan keluar partai yang dipimpin oleh Mohamed Azmin Ali dan menyatakan dukungan untuk Mahathir Mohamad dan Partai Bersatu untuk membentuk pemerintahan baru pada 24 Februari 2020.[7][8][9]