Artikel ini mendokumentasikan suatu wabah penyakit terkini. Informasi mengenai hal itu dapat berubah dengan cepat jika informasi lebih lanjut tersedia; laporan berita dan sumber-sumber primer lainnya mungkin tidak bisa diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini mengenai wabah penyakit ini untuk semua bidang. |
![]() Peta wilayah di Brunei dengan kasus COVID-19 yang dikonfirmasi (per 10 April):
tidak ada kasus terkonfirmasi
terkonfirmasi 1–9
terkonfirmasi 10–99
terkonfirmasi 100–499 | |
Penyakit | COVID-19 |
---|---|
Galur virus | SARS-CoV-2 |
Lokasi | Brunei Darussalam |
Kasus pertama | Tutong[note 1] |
Tanggal kemunculan | 09.03.2020 (9 Maret 2020) (4 tahun, 11 bulan dan 3 hari) |
Asal | Wuhan, Hubei, Tiongkok |
Kasus terkonfirmasi | 172[2] |
Kasus dirawat | 20 (Hingga 4 Januari 2021[update]) |
Kasus sembuh | 149[2] |
Kematian | 3[2] |
Tingkat kematian | 1.74% |
Situs web resmi | |
www |
Pandemi koronavirus 2019–2020 di Brunei Darussalam dipastikan telah menyebar ke Brunei Darussalam ketika kasus pertamanya dikonfirmasi di Tutong pada 9 Maret 2020.[1]
Banyak kasus awal dikaitkan dengan acara Tabligh Akbar yang dilaksanakan pada akhir Februari 2020 di Masjid Jamek di Kuala Lumpur, Malaysia. Dari 50 kasus pertama di Brunei Darussalam, 45 diantaranya melibatkan orang-orang yang ikut hadir dalam acara di Masjid Jamek tersebut.[3]
Pandemi koronavirus adalah pandemi yang disebabkan koronavirus (COVID-19) dan menyerang sistem pernafasan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian mengumumkan pandemi koronavirus sebagai pandemi dunia pada tanggal 11 Maret 2020.[4]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "note", tapi tidak ditemukan tag <references group="note"/>
yang berkaitan