Partai Buruh Nasional-Sosialis Jerman Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei | |
---|---|
Singkatan | NSDAP |
Ketua umum | Karl Harrer (1919–1920) Anton Drexler (1920–1921) Adolf Hitler (1921–1945) Martin Bormann (1945) |
Pendiri | Anton Drexler |
Dibentuk | 1920 |
Dibubarkan | 1945 |
Didahului oleh | Partai Pekerja Jerman (DAP) |
Diteruskan oleh | Tidak ada (dilarang) Ideologi berlanjut dalam neo-Nazisme |
Kantor pusat | München, Jerman[1] |
Surat kabar | Völkischer Beobachter |
Sayap pelajar | Liga Mahasiswa Sosialis Nasional Jerman (NSDStB) |
Sayap pemuda | Pemuda Hitler (HJ)
|
Sayap militer | Sturmabteilung (SA) Schutzstaffel (SS) |
Organisasi olahraga | Nationalsozialistischer Reichsbund für Leibesübungen (NSRL) |
Organisasi wanita | Liga Wanita Nasional Sosialis (NSF) |
Keanggotaan |
|
Ideologi | Nasional-sosialisme Fasisme |
Posisi politik | Kanan jauh[3][4] |
Warna | Hitam, putih, merah (Bendera Kekaisaran Jerman); cokelat |
Bendera | |
Bagian dari seri tentang |
Nazisme |
---|
Partai Buruh Nasional-Sosialis Jerman (bahasa Jerman: Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei, disingkat NSDAP) atau lebih dikenal dengan Partai Nazi adalah sebuah partai politik yang pernah ada di Jerman. Partai ini didirikan pada awal 1920-an dan bermarkas di München. Sebelumnya partai ini bernama Deutsche Arbeiterpartei (Partai Pekerja Jerman), nama partai itu diubah pada tanggal 24 Februari 1920 setelah Adolf Hitler mengambil kepemimpinan partai. Lambang resmi Nazi adalah Swastika.
Nazi adalah kekuatan politik utama di Jerman Nazi sejak kejatuhan Republik Weimar pada tahun 1933 hingga akhir Perang Dunia II pada tahun 1945, ketika dideklarasikan ilegal dan para pemimpinnya ditangkap dan dikenai tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan melalui Pengadilan Nurenberg. Para penganut dan pelaksana Partai Nazi telah mengangkat sebuah ideologi politik baru, biasa dikenal sebagai "Nazisme".
Pemimpin partai ini, Adolf Hitler, dipilih menjadi Kanselir Jerman oleh presiden Paul von Hindenburg pada tahun 1933. Sejak saat itu, Adolf Hitler dengan cepat membangun rezim totalitarian di Jerman.[5][6][7][8] yang dikenal dengan sebutan Reich ketiga.
Ideologi Nazi menekankan pada kemurnian ras orang-orang Jerman dan menyingkirkan kaum yang mereka sebut sebagai Lebensunwertes Leben (di antaranya Yahudi, orang Slavia, Romani, dan homoseksual), kelompok Saksi-Saksi Yehuwa, orang-orang cacat mental atau fisik, dan komunis. Untuk menjalankan ideologi ini, Nazi melakukan pembunuhan sistematis terhadap kira-kira enam juta orang Yahudi (yang kini dikenal dengan sebutan Holokaus), dan lima juta orang lainnya, sebagian besar orang Soviet, Polandia, dan Romani. Kebijakan Hitler untuk membangun kekuasaan di Eropa dengan cara-cara kekerasan seperti ini kemudian memicu pecahnya Perang Dunia II di Eropa.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama headquarters
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama hitler