Artikel ini perlu diterjemahkan dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia. |
Pekin Ibrahim | |
---|---|
![]() Pekin saat memenangkan Penghargaan Aktor Terbaik di Festival Film Malaysia ke-28 pada 3 September 2016. | |
Lahir | Mohd Iznan bin Ibrahim 25 Oktober 1981 Kota Bharu, Kelantan, Malaysia |
Kebangsaan | ![]() |
Almamater | Universitas Utara Malaysia (UUM) |
Pekerjaan | Aktor, sutradara, penerbit, penari, model |
Tahun aktif | 2002–kini |
Karya terkenal | |
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Mohd Iznan bin Ibrahim atau lebih dikenal sebagai Pekin Ibrahim (lahir 25 Oktober 1981)[a] merupakan seorang aktor, sutradara, penulis skenario, dan produser film Malaysia.[1][2] Ia mulai berkecimpung dalam bidang akting lewat film akting pertamanya Di Ambang Misteri (2004), diikuti oleh beberapa film berikut termasuk Cinta Terakhir (2009), Skrip 7707 (2009), Al-Hijab (2011), Bunohan (2012), Paku Pontianak (2013), Cerita Kita (2013), Coverina (2015), Kampung Drift (2016) dan Volkswagen Kuning (2016). Debut filmnya yang lain termasuk komedi horor Hantu Kak Limah Balik Rumah (2010), komedi musikal Rock Oo! (2013), Lagenda Budak Hostel (2013), Tokan (2013), drama fiksi ilmiah Apokalips X (2014), Ophilia (2014), thriler horor Villa Nabila (2015),[3] Juvana 2 (2015), Jejak Warriors (2015),[4] drama aksi komedi Mat Moto (2016)[5][6] dan horor Munafik (2016).
Dia mencapai banyak kesuksesan pada tahun 2016 ketika ia memenangkan Festival Film Malaysia ke-28 melalui filmnya, Mat Moto: Kami Bukan Mat Rempit sebagai Penghargaan Aktor Terbaik, mengalahkan nominasi lain seperti Shaheizy Sam, Zizan Razak dan Aaron Aziz. Dia juga berbakat dalam tarian dan musik sejak ia menjadi anggota B-Boys dan Sevenwords.[7][8] Selain itu, Pekin juga aktif di teater dan telah berhasil melakukan pertunjukan teater termasuk Tattoo Gestapo (2012) dan Dendam Laksamana (2017).
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan