![]() | |
PELNI | |
Badan usaha milik negara | |
Industri | Pelayaran |
Didirikan | 28 April 1952 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Tri Andayani[1] (Direktur Utama) Muhammad Awaluddin[1] (Komisaris Utama) |
Produk | Transportasi laut |
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 4,166 triliun (2020)[2] |
Rp 12,976 milyar (2020)[2] | |
Total aset | Rp 7,253 triliun (2020)[2] |
Total ekuitas | Rp 6,381 triliun (2020)[2] |
Pemilik | Pemerintah Indonesia |
Karyawan | 5.327 (2020)[2] |
Anak usaha | PT Sarana Bandar Nasional PT Pelita Indonesia Djaya |
Situs web | www |
![]() ![]() ![]() ![]() |
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau biasa disingkat menjadi PELNI, adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang pelayaran angkutan penumpang dan barang. Hingga saat ini, PELNI mengoperasikan 26 unit kapal penumpang yang melayani 1.058 ruas dan menyinggahi 71 pelabuhan. Selain angkutan penumpang, PELNI juga mengoperasikan 42 unit kapal perintis yang menjadi sarana mobilitas bagi penduduk di wilayah 3TP. Kapal perintis yang dioperasikan oleh perusahaan ini menyinggahi 273 pelabuhan dengan total 3.495 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 unit kapal rede.
Di bidang logistik, PELNI saat ini mengoperasikan 10 trayek tol laut serta 1 trayek khusus untuk pengangkutan ternak. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini juga memiliki 45 kantor cabang, 115 titik terminal, 1 kantor cabang khusus (di Singapura), serta 2 Unit Bisnis Strategis (Galangan Surya di Surabaya dan Hotel Bahtera di Cipayung).
Dari semua kapal milik perusahaan ini, tiga unit di antaranya, yakni KM Kerinci, KM Wilis, dan KFC Jet Liner, berfungsi sebagai kapal sewa atau kapal cadangan bila ada kapal lain yang sedang naik dok. Kapal penumpang milik perusahaan ini terdiri dari enam jenis, yakni kapasitas 3.000 penumpang, 2.000 penumpang, 1.000 penumpang, 500 penumpang, kapal Ro-Ro, dan kapal feri.[3]